Tak Berkategori  

Airlangga Hartarto Kunjungi Sumbar, PT Semen Padang Dapat Apresiasi

Padang, TD – Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI), saat lawatannya ke PT. Semen Padang (PTSP), Sabtu (26/08/17) yang diterima langsung oleh Dirut Benny Wendry, terlihat cukup berkesan. Airlangga Hartarto bersama rombongan, termasuk Wagub Sumbar Nasrul Abit yang ikut mendampingi, disambut jajaran Direksi PT Semen Padang. Di antaranya, Direktur Utama Benny Wendry, Direktur Produksi Firdaus, dan Direktur Komersial Pudjo Susesno.

Pada kunjungannya ini, Airlangga sangat memuji kondisi topografi dan lingkungan hijau yang dimiliki PTSP. Ini harus dipertahankan dan keasriannya dapat terus terjaga dengan baik, kata Airlangga di Wisma Indarung PT Semen Padang.

Menteri Perindustrian Airlangga menyampaikan, industri semen merupakan salah satu andalan penopang perekonomian nasional karena dasar dari pembangunan fisik adalah semen dan baja.

“Dalam tiga tahun terakhir terjadi ekspansi yang luar biasa dari industri semen sehingga kapasitas produksinya berlebih,” kata Airlangga.

Produksi semen dalam negeri belum seimbang dengan kebutuhan. Dua tahun terakhir, produksi semen dalam negeri berlebih alias over supply.

Menanggapi itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta industri semen untuk melihat peluang tersebut sebagai hal yang cukup menguntungkan. “Saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur, kita harapkan industri semen melihat peluang itu”, sebutnya.

Selain itu, potensi ekspor semen Indonesia sangat terbuka lebar. Di tengah-tengah masih rendahnya konsumsi dalam negeri, opsi tersebut perlu dijajaki.  Airlangga Hartarto juga membuka data Kemenperin yang membandingkan kebutuhan semen di sejumlah negara tetangga. Kesimpulannya, peluang pasar ekspor di negeri jiran, sangat tinggi, ulasnya.

Sementara konsumsi semen di Malaysia mencapai 751 kilogram per kapita, Thailand 443 kilogram per kapita, dan Vietnam 661 kilogram per kapita. Ini benar-benar peluang pasar yang harus segera ditangkap dengan cepat.

Selanjutnya, Airlangga juga mengatakan, saat ini semangat industri semen secara nasional sudah over kapasitas. Ini disebabkan karena banyaknya industri semen yang ekspansi ke Indonesia dengan mendirikan pabrik baru. Oleh karena itu, perusahaan semen yang tergabung dalam Semen Indonesia Group, termasuk PT Semen Padang, harus mewaspadai perkembangan pemain baru tersebut.

“Selain mewaspasdai, asosiasi semen juga kirim surat ke Kementerian Perindustrian untuk membatasi agar tidak lagi dibangun pabrik baru di Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah, sebut Airlangga lagi, hingga kini belum melakukan kebijakan moratorium pendirian pabrik baru di Indonesia. Kendati demikian, ia menegaskan dengan adanya industri semen yang ekspansi ke Indonesia, industri semen tanah air hingga sekarang tetap terlindungi.

“Market sharenya 100 persen, jadi terlindungi. Kalau market share semen tanah air turun, itu disebabkan kapasitas meningkat,” sebutnya lagi.

Selama berada di lingkungan perusahaan PT Semen Padang, Airlangga bersama rombongannya juga meninjau pabrik Indarung VI yang telah beroperasi sejak Februari 2017.

Dikesempatan yang sama, Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry menyampaikan, kapasitas produksi PT Semen Padang 10,4 juta ton per tahun. “Pencapaian ini seiring telah beroperasinya pabrik Indarung VI.

Di samping meningkatkan kapasitas produksi, PT. Semen Padang juga terus mengembangkan program lingkungan. Salah satunya, adalah WHRPG (waste Heat recovery Power generation), sebut Benny.

Program WHRPG ini, kata Benny, memanfaatkan gas panas buangan pabrik Indarung V yang digunakan untuk meningkatkan energy listrik sebesar 8,5 MW dengan total penghematan Rp50 Miliar per tahun.

“Program WHRPG dan program lingkungan lainnya itulah yang membawa PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mendapatkan penghargaan Green proper tahun 2016,” sebut Benny lagi.

Selain penghargaan Green Proper, PT Semen padang juga mendapatkan sejumlah penghargaan lainnya. Di antaranya, Social Business Innovation Award 2017 kategori semen dari Warta Ekonomi. Kemudian, juga ada penghargaan sebagai Anak Perushaan BUMN Terbaik tahun 2017 di sektor industri dasar dan kimia dari majalan Economic Review, tutup Benny Wendri.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *