Tak Berkategori  

Melalui Kerja Keras Beni Wendry “Berbagai Keberhasilan Diraih PT.Semen Padang”

 

Padang, kabardaerah.com – Direktur PT Semen Padang (PTSP), Ir. Benny  Wendry, MM menuai banyak prestasi gemilang untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kebanggaan Sumatera Barat. Dengan manajemen professional, PTSP seringkali disebut-sebut sebagai perusahaan yang menunjang pembangunan signifikan di negara ini.

Di tangan dingin pria kelahiran Kota Padang 1 Mei 1969 (48 tahun) ini, dielukan masyarakat mampu menaikan rating Sumatera Barat  selama menjabat menjadi salah satu pemimpin perusahaan beton terbesar di Indonesia.

Sejak dirinya menjabat Dirut PT.Semen Padang, pada 10 November 2014 dari pemimpin sebelumnya oleh almarhum Munadi Arifin. Semenjak itu, dirinya bersikeras terus bekerja keras untuk membanggakan Provinsi Sumbar khususnya masyarakat minang.

Menyelesaikan sarjana di Teknik Kimia di ITB tahun 1994 dan S2 di Magister Manajemen UGM tahun 2001. Dia mengawali karir sebagai Staf Orientasi di Departemen SDM (17 Oktober 1994-31 Mei 1995), dan Staf Magang di Departemen Produksi II/III (1 Juni 1995-31 Mei 1996).

Setelah itu, menjabat kepala Bidang Cement Mill Indarung II/III dan Ka. Biro Produksi Indarung II/III, lalu menjadi Kepala Biro Humas Desember tahun 2003. Selanjutnya menjabat Ka.Departemen Litbang tahun 2008, kemudian sebagai Sekretaris Perusahaan (Sekper).

Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Padang pada 17 Juni 2011, Beni Wendry ditunjuk sebagai Direktur Pemasaran hingga RUPS pada 15 Januari 2014, pria yang selama ini dianggap pribumi setempat berkepribadian rendah hati ini, dipercaya sebagai Direktur Komersil. Sedangkan pada RUPS 3 Juli 2014, ia ditunjuk sebagai Direktur Keuangan. Dan pada RUPS tanggal 10 November 2014, barulah dirinya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Semen Padang.

Sebagai Direktur Utama PTSP, Benny Wendry telah sukses menargetkan produksi Semen Padang pada tahun 2016 lalu hingga mencapai 6.456.059 ton/90,47 % dari RKAP sebesar 7.136.000 ton.

Dari total produksi itu, sebagian besar dipasarkan di pulau Sumatera, mulai dari Lampung hingga Sumut. Dan sebagian lainnya dipasarkan di pulau Jawa, seperti DKI Jakarta dan Banten (Jabar), termasuk ekspor ke luar negeri, seperti Asia Selatan.

Selama kepemimpinannya, Benny Wendry telah membawa PT Semen Padang semakin gencar mengembangkan green industry. Berupa pengembangkan energy hijau dengan memanfaatkan panas hasil pembakaran pabrik. Dari pemanfaatan panas cerobong tersebut, PTSP telah bisa menghasilkan 8 MW energi hijau yang kembali digunakan untuk kebutuhan pabrik ke depannya.

Bukan Cuma itu, PT Semen Padang selama kepemimpinnya juga mampu memanfaatkan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) untuk bahan baku alternative yang dapat digunakan kembali untuk industry. Yang tentunya hal ini dapat dilakukan tak terlepas dari dukungan banyak pihak dalam mewujudkannya.

Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan internal dan eksternal. PTSP ditangan Beni Wendry, MM ini telah berhasil melalui tahun 2016 lalu dengan kinerja yang cukup baik dan signifikan. Di tahun 2017 ini, PT Semen Padang dibawah kendalinya tetap optimis di tengah persaingan industri semen nasional yang makin ketat.

“Kita optimis menghadapi 2017, walau persaingan semakin ketat terutama di Pulau Jawa,” kata dia pada acara silaturrami dengan jajaran media di Wisma Indarung beberapa waktu lalu.

Tak hanya demikian, melalui tangan dingin Benny Wendry dalam memimpin perusahaan besar BUMN ini, mampu produksi semen selama tahun 2016 sebesar 6.456.059 ton. Produksi klinker sebesar 4.980.985 ton tercapai 92,40 % dari RKAP 5.390.380 ton. Sementara  total penjualan selama tahun 2016, yakni 6.980.615 ton artinya tercapai 91,14 % dari RKAP sebesar 7.659.000.

Selama tahun 2016 lalu, PT Semen Padang juga banyak menorehkan berbagai prestasi. Diantaranya, keberhasilan meraih proper hijau, juara 1 pengelolaan kearsipan dari ANRI, juara 1 keterbukaan informasi publik dari KI Sumbar, meraih platinum Award IQA 2016, wajib pajak terbaik, meraih platinum for global communication, dan gold for Annual Report dari League of American Communications Professionals,  industri hijau level 4, runner up Asean Risk Awards 2016.

Terkait pengerjan proyek selama 2016 lalu. Ada tiga proyek strategis, yakni Cement Mill Dumai, Proyek Indarung VI, dan Packing Plant Bengkulu. Packing Plant/Cement Mill Dumai dengan total investasi Rp349,88 miliar pada 2016 telah berproduksi sebesar 534.300 ton atau tercapai 96 % dari RKAP sebesar 554.000 ton.

Bahkan, volume pemasaran PP/CM Dumai berhasil melebihi target 100,9 % dengan volume 559.220 ton dari RKAP 554.108 ton. Pada tahun 2017 ini, di Cement Mill Dumai akan ditambah investasi baru, berupa pembuatan silo klinker, dan penyempurnaan sistem loading semen bag ke kapal dan unloading klinker.

Investasi lainnya adalah, penambahan satu lagi Packing Plant Semen Padang, di Bengkulu. Ground Breaking PP dengan investasi sebesar Rp75 miliar yang dilaksanakan pada 28 Desember 2016 lalu.

Kedepan, akan dicapai PT Semen Padang menargetkan produksi semen sebesar 7.433.900 ton, dengan volume penjualan sebesar 8.359.000.

Begitu juga dengan kunjungan Menperin RI ke Sumbar, Airlangga Hartarto pada minggu lalu, tepatnya, Sabtu (26/08/17) ke PTSP. Pada lawatannya itu, Perusahaan terbesar BUMN ini cukup mendapatkan apresiasi serta memuji kepemimpinan Dirut PT.Semen Padang ini. (**).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *