Tak Berkategori  

Bangunan Sekolah Ini Reot, Keselamatan Pelajar Jadi Terancam

Pasaman Barat, Kabardaerah.com—Keadaan bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Pasaman, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Negara Kesatuan Republik Indonesia, sangat memprihatinkan. Sekolah yang dibangun sejak pulahan tahun silam itu menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah kalangan masyarakat bahkan juga viral di media sosial (Medsos), sekolah yang terletak tidak jauh dari pusat kabupaten seakan tidak pernah tersentuh oleh pembangunan.

Pantauan awak media di sekolah SDN 20 Pasaman, Jum’at, 27 Oktober 2017, sekira pukul 09:38 Wib siang tampak jelas bangunan sekolah yang sudah reot digunakan para pelajar untuk melakukan aktifitas belajar mengajar.

Bahkan, dilihat dari semangat para siswa, walaupun bangunan yang digunakan untuk akses belajar mengajar sudah reot namun niat tulus para pelajar ini seakan tidak pernah goyah dalam melakukan aktifitasnya sebagai anak didik walaupun mereka tahu hal buruk sewaktu-waktu akan menerpa diri mereka.

Salah seorang wali murid Yuprizal kepada awak media Jum’at, 27 Oktober 2017 dilokasi sekolah menyatakan keprihatinannya terhadap bangunan sekolah yang ditempati anak-anaknya. Ia takut bangunan ini sewaktu-waktu akan memberikan dampak yang buruk terhadap keselamatan anak-anaknya.

“Saya sangat memprihatinkan keadaan bangunan sekolah SDN 20 Pasaman yang sudah reot ini, sebagai manusia kita tidak pernah tahu kapan musibah akan datang kepada kita, saya hanya takut nantinya bangunan yang sudah retak dan atap yang sudah rapuh serta loteng yang membolong ini sewaktu-waktu akan roboh dan akan menimpa anak saya, keselamatan anak saya sekarang ini sangat terancam dengan keadaan bangunan sekolah yang reot”, paparnya.

Saat dijumpai, Aprisal, S. Pd Kepala Sekolah SDN 20 Pasaman diruangannya, Jum’at, 27 Oktober sekira pukul 09:38 wib membenarkan adanya bangunan sekolah yang sudah reot digunakan oleh para siswa dan guru untuk melakukan aktifitas belajar mengajar sehari-hari. Kepsek menjelaskan, bangunan yang retak yang digunakan para siswa untuk belajar adalah mushalla sekolah, karena kekurangan ruangan belajar(Rombel) maka mushalla terpaksa digunakan untuk aktifitas belajar mengajar sehar-harinya.

“Ya, para siswa-siswi terpaksa belajar menggunakan mushalla sekolah yang sudah retak dan atapnya berlobang, karena kekurangan ruangan belajar maka anak-anak terpaksa belajar dalam mushalla tersebut. Walaupun mereka belajar di dalam mushalla yang sudah retak namun semangat mereka tidak pernah pudar dan goyah”, terang kepsek

Kepsek juga menmbahkankan, bukan hanya mushalla saja yang digunakan untuk proses belajar mengajar, ruangan UKS yang sempit berukuran tiga kali lima itu juga terpaksa digunakan untuk proses belajar mengajar.

Kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat agar dapat turun kelapangan untuk meninjau keadaan sekolah SDN 20 Pasaman serta mengulurkan bantuannya,”harap Kepsek. (Meizen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *