Sementara itu, reses di kantor Camat Koto Tangah dihadiri Ketua RT, RW dan beberapa lurah, diantaranya Lurah Lubuk Buaya, Lurah Koto Panjang, dan Lurah Padang Sarai. Pada kesempatan itu, warga menyampaikan soal jalan dan drainase.
Warga juga meminta pembinaan wirausaha untuk generasi muda, dan bantuan untuk pemuda.Dikatakan Muharlion, Koto Tangah termasuk daerah pertumbuhan yang cukup tinggi.
Namun, sarana pendidikan di daerah ini memang masih sangat kurang, masih ada sebanyak 11 Sekolah Dasar (SD) yang melaksanakan dua shif waktu mengajarnya. Begitu juga dengan jarak sekolah yang cukup jauh ditempuh oleh para pelajar.“Dari kunjungan kita tersebut, masyarakat meminta agar bisa di tambah kelas baru untuk SD, dan SMP atau di bangun sekolah baru sekalian, karena di daerah ini pertumbuhan cukup pesat,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.Sesuai dengan hasil pertemuan di kantor Camat Koto Tangah, lanjut Murharlion, ada dua poin yang dibuatkan RKP baru untuk 2019, yakni masalah drainase, terkait hulu hilir untuk penanggulangan banjir dan terkait penambahan ruang kelas baru atau pembangunan gedung sekolah baru.
Diakui Muharlion, dirinya lebih banyak meletakkan lokasi pokok-pokok pikirannya pada pengerjaan pengaspalan jalan dan perbaikan beberapa drainase. Sementara untuk masalah sekolah, ia akan memperjuangkannya dan mendesak Pemko Padang melalui Dinas Pendidikan agar bisa segera memfasilitasi sarana prasarana infrastruktur untuk sektor pendidikan di Koto Tangah tersebut.
(benteng)