Tak Berkategori  

Demi Mencapai Cita-Cita, Sejumlah Siswa Nekad Sebrangi Sungai Pakai Jembatan Roler

SUMBAR.KABARDAERAH.COM–Miris memang, demi mencapai cita-cita sejumlah siswa, di Nagari Limau Gadang Lumpo, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terpaksa menyebrangi jembatan roler atau disebut jembatan tarik yang terbuat dari tali sling, papan kotak diikat dengan tali seadanya untuk tepat waktu tiba di sekolah mereka. Mereka mesti ekstra hati-hati saat melintasinya. Sebab, jika putus maka akan terjatuh kebawa aliran sungai yang deras dan batu yang besar nyaris membuat kepala pecah.

Pantauan kabardaerah.com dilapangan Jumat (8/12/2017), terlihat beberapa siswa naik kotak jembatan roler untuk melintasi sungai ditarik oleh tiga orang warga, jembatan roler yang panjang hanya 30 meter.

Namun, tali sling jembatan itu hanya diikat antara kebatang kayu di antara semarang sungai, sedangkan bok hanya diikat dengan tali seadanya, sehingga siswa yang menyebrang harus ekstra hati-hati. Mirisnya, saat menyeberang, siswa harus bergantian sambil memegang papan bok.

Salah satu siswa yang melintasi jembatan tersebut Ilham (13) mengatakan, ia sengaja melintasi jembatan ini untuk mempercepat waktu ke sekolah sehingga cepat sampai, katanya sambil menggit telunjuk.

“Kalau tidak ada jembatan roler itu, kami harus memutar lewat di  jembatan bendungan PDAM, lewat situ memang dekat, hanya di hulu sungai ini, cuman kami tetap membuka sepatu saat melintas karena kedalaman airnya hanya setinggi lutut, kalau lewat disitu kami takut basah dan terlambat kesekolah,” ujarnya.

Dia sudah melintasi jembatan itu sejak lima belas hari belakangan ini, sebab jembatan yang biasa dilintasi sedang diperbaiki akibat sudah lapuk dimakan usia. Lewat dijembatan roler itu dirinya selalu gamang, takut terjatuh, sebab tali sling hanya diikat seadanya.

Meski begitu, orang tua mereka tidak melarang untuk melintasi jembatan roler itu. Sehingga dirinya tetap melintasi jembatan roler hingga sekarang meski belum terjatuh.

Hal senada dikatakan Ayu (10), ia mengaku, sejak jembatan roler ini dibuat acap melintasi bersama teman-temannya. Jembatan roler ini hanya sementara, menjelang jembatan permanen siap direnovasi, ia bersama temannya berharap jembatan yang sering dilntasinya untuk ke sekolah itu cepat selesai diperbaiki.

Kalau jembatan roler ini tetap di gunakan maka akan mengancam keselamatan mereka, jika badai datang tali sling yang diikat kebatang pohon maka akan lama akan putus.

Wali Nagari Limau Gadang Lumpo, Nasrul DT. Rj Bagibdo mengatakan, jembatan roler atau jembatan tarik itu dibuat hanya sementara, sebab jembatan yang permanen sedang direnovasi, kalau jembatan itu sudah selesai maka aktifitas siswa atau warga yang melintas nyaman dan aman.

Jembatan roler itu dibuat oleh pihak kontraktor yang sedang merenovasi jembatan permanen dekat sini, kata pihak kontraktor jembatan permanen itu selesai dalam waktu dekat ini, ungkapnya.

Ia menambahkan, jembatan roler yang dilintasi siswa dan warga merupakan penghubung antara Kampung Gadang Tinggi dengan kampung Limau Gadang Lumpo dengan jumlah KK sebanyak 900 KK.

“Namun, karena jembatan dibuat ala kadarnya, ya mesti dimanfaatkan saja, kalau angin kencang ya mesti ekstra hati-hati. Lalu jembatan roler ini dibuat sejak lima belas hari belakangan ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sebelum jembatan roler ini dibuat ada jembatan permanen yang berjarak hanya 100 meter ke hilir sungai dari jembatan roler itu. Tapi jembatan permanen itu sedang direnovasi sebaik munkin, oleh pemerintah setempat.

“Sebelumnya, kami sudah mengajukan usulan kepada pemerintah setempat untuk direnovasi jembatan permanen agar siswa dan warga nyaman saat melintas. Maka usulan itu alhamdulillah sudah dikabulkan oleh pemerintah setempat,” tutupnya sambil tersenyum,(Byg).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *