Tak Berkategori  

Kota Padang Panjang Diterpa Bencana Banjir.

SUMBAR.KABARDAERAH.COM— Hujan lebat yang terjadi sejak, Rabu siang (21/12) pukul 13.45 WIB hingga 17.15 WIB di seputaran Kotamadya Padang Panjang, memberikan bencana banjir bagi warga di Enam Kelurahan di Kota tersebut.

Enam Kelurahan yang terkena dampak Bencana terjadi :

1. Kelurahan Pasar Baru, terjadi luapan saluran air di beberapa tempat.

2. Kelurahan Balai Balai, Perumahan komplek PERUMKA, dimana disini ada 6 Kepala Keluarga yang diperkirakan berjumlah sebanyak 30 jiwa, yang mana rumah merek terendam air setinggi 150 cm. Satu orang korban yakni Bapak Ryan Afrinaldi (40), Kasi Trantib kelurahaan yang jatuh masuk got menyebabkan luka robek di telapak kaki kiri dengan beberapa jahitan.

3. Kelurahan Kampung Manggis, ada tiga unit Rumah yang kemasukan air dan satu rumah di bagian belakang ada Jurang sedalam 15 meter dimana tebing tersebut Terrban.

4. Kelurahan Ngalau, terdapat 3 rumah yang terendam banjir.

5. Kelurahan Koto Katiak, terjadi banjir di dekat Kantor Lurah. Diwilayah ini banyak Tebing dan disertai pepohonan sepanjang ruas jalan menuju Islamic Center.

6. Koto Panjang, terjadi luapan air dari aliran Sungau kecil yang sampai keteras Masjid.

Team Relawan yang langsung bertindak secara terkordinir terdiri dari, TAGANA, BPBD, DAMKAR serta POLRES, mereka dibuat sibuk kejar sana kejar sini menanggapi laporan masyarakat.

Salah seorang warga masyarakat yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, ini merupakan kejadian yang luar biasa, karena ada di beberapa tempat secara bersusulan.

Penyebabnya akibat cukup tingginya Intensitas hujan, serta debit air yang sangat besar. Dimana tidak mencukupi besar dan dalamnya, lorong-lorong got aliran air limbah rumah tangga,” katanya.

Dari pantauan media ini dilapangan, memang benar kata warga tersebut, coba kita lihat dari segi ketinggian kota Padang panjang Dari Permukaan Laut (DPL) sekitar 772 meter.

Tidak mungkin daerah yang tinggi bisa kebanjiran, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenapa ini terjadi. Diduga Drainase Kota yang kurang memadai, serta kepadatan penduduk yang semakin bertambah dan kurang pedulinya masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Inilah faktor penyebab utamanya.

(Andri/KD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *