Tak Berkategori  

HUT 185 Padang Pariaman, Wagub Sumbar Puji Ali Mukhni Jago Lobi Ke Pusat

SUMBAR.KABARDAERAH.COM— Peringatan Hari Jadi Kabupaten Padang Pariaman yang ke 185 Tahun 2018, yang pertama di laksanakan di masa kepemimpinan Bupati padang Pariaman Ali Mukni, berjalan sukses dan meriah.

Acara di mulai dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Padangpariaman, yang dipimpin Ketua DPRD H. Faisal Arifin, di dampingi wakil I Mothia Aziz dan wakil II Januar Bakri. Pada hari Kamis (11/1/2018).

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit berharap, semoga Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat, Periode 2020-2025 mendatang. Ungkapan harapan itu disampaikan Nasrul Abit, diakhir sambutannya, dalam acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Padang Pariaman, di IKK Paritmalintang.

Pada hari jadi Padang Pariaman sangat berarti, dengan adanya persamaan hari lahir Istri Wakil Gubernur Sumatera Barat, Wartawati, mudah-mudahan ini menjadi doa sukses selalu, demi kemajuan Kabupaten Padang Pariaman.

Disamping mendoakan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, untuk bisa menjadi Gubenur Sumbar pada periode mendatang. Nasrul Abit juga mendoakan Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur bisa terpilih menjadi Bupati Padang Pariaman, periode 2020-2025 mendatang.

Ungkapan dan harapan Nasrul Abit itu, disambut gembira masyarakat Padang Pariaman yang hadir dalam acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Padangpariaman ke 185 di Gedung IKK Paritmalintang tersebut, serta serentak dijawab dengan amin.

Menurut Nasrul Abit, Ali Mukhni berpasangan dengan Suhatri Bur, dalam memimpin Kabupaten Padang Pariaman, terlihat harmonis dan kompak di antara pasangan bupati /wali kota yang di Sumatra Barat.

Mereka tahu dengan tugasnya dan tupoksi masing- masing, hingga dalam mengambil kebijaksanaan tidak saling mendahului.

“Saya sangat senang dan bangga dengan Pemimpin Padang Pariaman, Ali Mukhni-Suhatri Bur, dalam membangun daerahnya dan termasuk masyarakat yang dipimpinnya, juga merasa senang dan bangga dengan cara memimpinnya,” ujar Nasrul Abit

Ali Mukni piawai melobi ke pusat, hampir setengah dana APBN pembangunan provinsi di sumbar, dibangun di Padang pariaman.

Mulai Sekolah Tinggi Pelayaran, Man IC, Asrama Haji, Gor hingga pembangunan berskala Nasional banyak dibangun di Padang Pariaman. termasuk nantinya Rumah Sakit M.Djamil di pindah ke Padang Pariaman. Karena M.Djamil asli putra daerah Padang Pariaman.

Umumnya, Nasrul Abit dalam sambutannya memuji kepiawaian Ali Mukhni, dalam menggaet dana dari Pemerintah Pusat, kata Nasrul Abit.

Diceritakan, ketika dia menjadi Bupati Pesisir Selatan, pernah sama-sama menggaet Man IC ke daerah masing-masing. Akhir perjuangan tetap yang menang itu Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni.

“Saya tidak mengada-ada tentang keunggulan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, dalam membangun daerahnya. Keberhasilan seorang pemimpin itu dalam membangun daerahnya, apabila banyak berhasil menggaet dana di luar APBD,” kata Nasrul Abit, lagi.

Bahkan Nasrul Abit mengatakan, dengan dibukanya kawasan Pendidikan Terpadu Tarok City, ini merupakan gerbang perekonomian Sumatera Barat.

Karena banyak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang akan berkampus di kawasan tersebut, termasuk pembangunan Rumah Sakit Vertikal.

“Sekali lagi saya harap semua komponen dan lapisan masyarakat, harus mendukung perjuangan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni di dalam mewujudkan kawasan Pendidikan Tepadu Tarok City ini,” tukas Nasrul Abit.

Ditempat yang sama, Tokoh Masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, Prof.Dr.H.Duski Samad, M.Ag, Tuanku Mudo, dalam sambutannya mengatakan, keberadaan hari lahirnya satu wilayah dan kemudian dilakukan peringatannya tentu memiliki maksud.

Yaitu untuk mendapatkan kearifan dari masa lalu, dalam menghadapi tantangan masa kini dan merintis masa depan yang lebih cerdas, adil dan bermartabat.

Alat musik tradisonal menabuh gendang, ikut memeriahkan HUT Padang Pariaman

Dikatakan Duski Samad, pencarian hari jadi berarti berusaha menemukan peristiwa sejarah, sesuai dengan kearifan yang ingin dibina.

Berkaitan dengan hari jadi Kabupaten Padang Pariaman, secara lama sudah menjadi diskusi yang menghadapkan kita kepada masalah-masalah akademis dan simbolis.

Secara historis, Hari jadi Kabupaten Padang Pariaman lebih muda didapatkan bila didasarkan keputusan keputusan politik, administratif pemerintah, tetapi menimbulkan masalah dari segi makna, simbolik dan inspisratif.

Lebih jauh disampaikan Duski Samad, tanggal lahir Kabupaten Padang Pariaman, telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Nomor 6 Tahun 2014, tentang penetapan Hari Jadi Kabupaten Pariaman yaitu tanggal 11 Januari 1833.

Tanggal dan bulan serta tahun tersebut ditetapkan melalui proses panjang, yang dimulai sejak tahun 2009 melalui pembentukan Tim Perumus dan Penyusun Naskah Akademisi Penelusuran Hari Jadi Kabupaten Padang Pariaman.

Tim ini terdiri dari Prof.Dr.Taufik Abdullah, Prof.Dr.Gusti Asnan, Prof.Dr.H.Duski Samad, M.Ag, Tuanku Mudo, Syafrizal, M.Hum dan Drs.H.Bagindo M.Letter.

Tim telah memberikan rekomendasi untuk penetapan hari lahir, Kabupaten Padang Pariaman, yaitu tanggal 11 Januari 1833, ketika Belanda membentuk Afdeeling Pariaman.

Pada Tahun 1949 Gubernur Militer Sumatera Tengah, mengeluarkan keputusan mengenai pembentukan Kabupaten Padang Pariaman.

Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni terlihat hendak makan bersama

Selanjutnya Tahun 1956 keluarnya UU Nomor 12 Tahun 1956, tentang Pembentukan Kabupaten/Kota di Sumatera Tengah, satu diantaranya Kabupaten Padang Pariaman.

Pada hari Kamis, tanggal 30 Juli 2009 bertempat di Gedung Saiyo Sakato Pariaman, diadakan seminar Penelusuran Hari Jadi Kabupaten Padang Pariaman, yang saat itu dibuka Wakil Bupati Padang Pariaman.

Seminar dihadiri 250 orang peserta, dari unsur anggota DPR RI, DPRD Propinsi Sumatera Barat, DPRD Kabupaten Padang Pariaman, seluruh SKPD se Kabupaten Padang Pariaman, Camat dan Wali Nagari se Kabupaten Padang Pariaman, Ketua KAN, LKAAM, PKDP, Pusat dan se Sumatera Barat, Perguruan Tinggi, IMAPAR, GEMPAR.

Serta menampilkan Empat Narasumber, Prof.Dr.Taufik Abdullah, Drs.Chairul Darwis, Prof.Dr.Gusti Asnan, dan Prof.Dr.H.Duski Samad, M.Ag, Tuanku Mudo.

Ditambahkan Duski Samad, Modal Sejarah, kearifan dan potensi yang dimiliki daerah ini tentu tidak bisa berarti banyak, bila motor perubahan (pemerintahan daerah dan semua komponen masyarakat) masih terkurung rapat, dalam alam pikiran (mainfset) yang tidak produktif.

Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni sangat patut diapresiasi kinerjanya dalam mencari solusi mengatasi soal minimnya angaran.

Seorang Akademisi Peneliti Kepala Daerah pernah menyebut pada saya, “kalau mau melihat Kepala Daerah yang siap berhari-hari, menemui calon Investor atau sumber pembiayaan, pergi saja ke Kabupaten Padang Pariaman”.

“Apa yang saya sampaikan ini, bukan mengada ada, tetapi begitu faktanya di lapangan, “Basuluah Kamato Hari Bagalanggang Kamato Urang Banyak,” ujar Duski Samad.

Banyak hal yang diberikan apresiasi Duski Samad, atas kepiawaian Ali Mukhni dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman, termasuk Netwoking, Jaringan sosial, ekonomi, budaya dan kemasyarakatan nasional dan global dikonstribusikan untuk kemajuan nagari di Padang Pariaman.

Bupati Padang Pariaman, Drs.H.Ali Mukhni, dalam sambutannya mengatakan, sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, tidak ketinggalan dari Gubernur dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat, yang selalu memberikan semangat dan arahan terhadap kemajuan Padang Pariaman.

“Tidak ada ucapan yang bisa disampaikan, selain hanya berterima kasih dan selalu berharap do’a dan dukungan dari semua kompenen masyarakat,” ujar Bupati Peraih Satya Lencana Pembangunan itu.

Daftar Bupati Padang Pariaman
No. Nama Periode :

1. Sutan Hidayat Syah 1945-1946
2. Ibrahim Datuk Pamuncak 1946-1947
3. BA. Murad 1947-1950
4. Said  Rasyad 1950-1953
5. Taher Samad 1953-1956
6. Harun Al-Rasyid 1956-1958
7. Na’azim Sutam Syarif 1958-1959
8. Raharjo 1959-1960
9. Syamsu Anwar 1960-1961
10. JB. Adam 1961-1966
11. Muhammad Noer 1966-1975
12. Harun Zain 1975-1975
13. Muhammad Zein Chatib 1975-1980
14. Anas Malik 1980-1990
15. Zainal Bakar 1990-1993
16. Nasrul Syahrun 1993-1998
17. Armyn AN 1998-2000
18. Muslim Kasim 2000-2005
19. Sudirman Gani 2005
20. Muslim Kasim 2005-2010
21. Febrizon 2010
22. Ali Mukhni 2010-2015
23. Ronini Savitri 2015-2016
24. Ali Mukhni 2016-sekarang

(Afridon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *