Tak Berkategori  

Setelah Menjalani Perawatan, 7 Anak Penderita Gizi Sangat Buruk di Pulangkan

PAINAN, KABARDAERAH — Ketua TP-PKK kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) Lisda Hendrajoni optimis persoalan gizi buruk dan gizi sangat buruk tahun 2018 di Pessel bisa dituntaskan.

“Kita akui, persoalan gizi buruk merupakan bagian kritik terhadap kita semua. Semoga kedepan kita mampu menyelesaikan persoalan ini bersama dengan Salema Foundations USA dan Pemkab Pessel” sebut Lisda saat meninjau kondisi 11 anak Gizi sangat buruk yang sedang di rawat di RSUD M.  Zein Painan,  Sabtu, (10/2).

Untuk diketahui, sebanyak 7 dari 11 orang anak penderita gizi sangat buruk tersebut sudah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik.  Sementara 3 masih dalam perawatan dan akan di rujuk ke MD. Jamil Padang.  Sedangkan 1 akan di bawa ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik.

“Allhamdulillah 7 sudah bisa pulang, mudah-mudahan semua bisa kembali sembuh, “ucapnya sembari memberikan bantuan kepada masing-masing anak dan keluarga yang bekerjasama dengan Salema Foundations.

Menurut Lisda, pihaknya membagi kasus tersebut menjadi tiga kategori, yakni penderita gizi sangat buruk, gizi buruk dan kurang gizi. Dan ia optimis,  2018 persoalan ini bisa dituntaskan.

Dia menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Sosial Pessel mencatat, bahwa jumlah penderita gizi sangat buruk sebanyak 11 orang, gizi buruk 60 orang dan kurang gizi lebih kurang sekitar 300 orang pula.

“Jadi, penanganan penderita gizi buruk ini tidak hanya fokus kepada pasien dibawah umur lima tahun saja, tapi juga mencakup keluarganya. Dan saat ini, pihak kita bersama tim Dunsanak Mambantu Dunsanak (DMD) juga membantu bedah rumah bagi keluarga penderita gizi buruk tersebut, ” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah terendah seperti Walinagari, agar selalu melaporkan setiap persoalan atau kejadian yang terjadi ditengah-tengah masyarakat untuk segera ditangani secara bersama-sama, termasuk pasung, RTLH, dan gizi buruk.

Kepada keluarga ia berpesan,  kedepan agar menjaga kebersihan dan pola makan yang teratur. Sehingga persoalan gizi buruk tak lagi terjadi di kabupaten Pessel  khusunya. (Fmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *