Tak Berkategori  

Seni Silat ‘Bagalimang Luluak’, Tradisi Silek Bukik Batu Patah Yang Masih Dilestarikan

Fhoto : Silat atau silek 'bagalimang lukuak' tradisi silek tradisional yang masih dipertahankan oleh Perguruan Silat Tuo Tanjuang Bungo Nagari Pagaruyung. (Doy)

Tanah Datar, kabardaerah.com – Bicara tentang silek atau sikat, memang Sumatera Barat merupakan salah satu daerah pengembang silek yang ada di Nusantara ini.

Khusus Kabupaten Tanah Datar, saat ini silek menjadi suatu tradisi yang tetap dipertahankan dari generasi ke generasi, tidak hanya silek prestasi, silek tradisi (tradisional) atau yang dikenal dengan silek tuo hingga saat ini di Luhak Nan Tuo masih dipertahankan oleh sasaran atau perguruan silek yang ada.

Salah satunya, perguruan Silek Tuo Tanjung Bungo Nagari Pagaruyuang Kabupaten Tanah Datar, hingga saat ini masih mempertahankan tradisi silek ‘bagalimang lukuak’ atau bersilat di lumpur.

Keunikan tradisi silek inipun menjadi perhatian bagi masyarakat luas terutama di kalangan fotografer. Seni bela diri yang biasanya diadakan di lahan kering tapi seni bela diri tradisional ini diadakan di areal lumpur. Menarik dan unik.

Salah seorang guru Silek Tuo Tanjuang Bungo Batu Patah, Midun kepada kabardaerah.com, Minggu (12/08/18) menceritakan, silat ini tidak jauh berbeda dengan silat pada umumnya, silat ‘bagalimang luluak’ ini juga tetap menampilkan gerakan silek khas Minangkabau.

“Setiap perguruan silat pasti memiliki gerakan yang berbeda-beda, dan silek bagalimang luluak atau bersilat dilumpur ini menjadi suatu sejarah bagi Perguruan Silek Tuo Tanjung Bungo,” ucap Midun.

Dahulu, cerita Midun, pergelaran silat ini diselenggarakan sehabis panen padi atau sebelum sawah akan kembali ditaman oleh para petani, dan diselenggarakan di areal persawahan.

Untuk mempertahankan tradisi itu, ia menjadikan ini sebagai ajang silahturahmi bagi peguruan silek tuo yang ada di Sumatra Barat.

“Tidak hanya perguruan silat lokal, kami juga mengundang perguruan silat dari Pariamam, Solok Selatan, 50 Kota, Agam dan beberapa daerah lainnya,” tutur Midun.

Katanya, ajang ini menjadikan silat tradisional ‘bagalimang luluak’ dapat dipertahankan sebagai silat tradisional yang mampu membuka potensi terhadap seni budaya sejarah yang ada di Tanah Datar. **doy/pis

Editor : Aldoris 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *