PT CSA Lakukan Jumpa PERS, Mengklarifikasi Tuduhan Miring Terhadap Perusahaan

Padang – PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSA) mengadakan konfrensi pers dalam rangka mengklarifikasi persoalan aksi unjuk rasa buruh bongkar muat beberapa waktu lalu. Acara tersebut dilaksanakan hari Kamis (21/3/19), di Dapoer Andalas, Padang. Dihadiri beberapa jajaran manager, sentiasa menyanggah tudingan terhadap PT CSA yang dianggap melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak.

Nungki Santo menjelaskan bahwa masalah berawal satu tahun terakhir, tepatnya Januari 2018. Dikatakanya,  ada beberapa masalah yang terjadi saat menjalankan operasional perusahaan, seperti terganggu karena adanya intervensi dari orang-orang tertentu. Kedua, dalam pemilihan ekspedisi telah diatur oleh oknum yang selalu memberikan ancaman kepada pihak CSA. Ketiga, palet diklaim milik oknum tersebut yang notabennya palet adalah milik PT CSA. Selain itu, pihak oknum disebut  semena-mena menaikkan harga bongkar-muat barang ekspedisi.

“Kami sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan oknum yang selalu membahas tentang palet yang diklaim milik dia. Setiap terjadi pertemuan kami juga selalu diancam dengan adanya bekingan yang dibawa oleh oknum tersebut,” katanya.

Selanjutnya, Nungki juga membantah tudingan “pemutusan hubungan kerja sepihak”, dia mengatakan itu hanya prosedur pertukaran tenaga outsourcing. “Kami tidak pernah melakukan pemecatan terhadap lima orang security, tetapi adanya pertukaran oleh PT oursourcing yang baru dan kami juga tidak tahu, karena itu ranah kebijakan perusahaan outsourcing tersebut. Jadi, tidak ada unsur pemecatan sama sekali, “jelas Nungki.

Mengiringi sanggahan Nungki, lebih lanjut dijelaskan Bambang Haryanto sebagai HR Region Sumatera, menyebutkan bahwa tidak ada pemutusan kerja dengan pihak outsourcing PT PAS.

“Hanya saja terjadi pemindahan badan usaha ke PT WJP dimana masih dengan karyawan yang sama. Penggantian outsourcing ini juga didasari oleh PT PAS yang masih ada sejumlah masalah dokumen terkait dan beberapa dokumen perizinan dari Mabes Polri tentang pengadaaan security. Jadi tidak ada unsure pemecatan”, terang Bambang.

Edi Arsandi selaku BM PT. CSA menjelaskan bahwa ia tidak ada di tempat ketika unjuk rasa terakhir berlangsung, karena adanya rapat kerja nasional di Semarang. Bukan karena untuk melarikan diri seperti yang dituduhkan kepada dirinya. Ia juga menjawab adanya latihan di kawasan PT CSA yang dilakukan oleh TNI.

“Kalau pengamanan, ya tidak pada porsinya, apa sih yang harus diamankan oleh mereka, ” pungkas Edi. (Nifa/Rika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *