Mahyeldi Donasikan Rp. 20 Juta Untuk Gaza

PADANG, KABARDAERAH.COM- Peringatan Isra Miraj 1440 H di lingkungan Pemerintah Kota Padang, Jumat (5/4) di Masjid Agung Nurul Iman berlangsung dalam suasana semangat, meskipun sesekali diselingi perasaan haru.

Pasalnya, pada kesempatan tersebut selain berisikan tausiyah yang menyentuh dari Ustaz Urwatul Wusqo mengenai pentingnya menjadikan salat sebagai hal yang menenangkan hati, bukan kewajiban semata, juga diisi dengan penggalangan donasi untuk membantu perjuangan saudara sesama muslim di Palestina yang digagas oleh Syeikh Muhammad Husein Al Gaza, putra asli Indonesia yang telah 8 tahun menetap di Gaza.

“Isra Miraj jangan menjadi perayaan semata, karena dampaknya sangat besar dalam kehidupan kita. Isra Miraj yang diawali dari kesedihan mendalam Nabi Muhammad ditinggal pergi oleh orang-orang yang dicintainya, yaitu istri beliau tercinta Khadijah dan paman beliau Abu Thalib. Dalam kesedihan tersebut Beliau diberangkatkan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina berlanjut ke langit yang ke tujuh dan menerima perintah salat dari Allah SWT,” kata Ustaz Urwatul.

“Artinya, siapapun yang memiliki masalah dalam hidup ini dan merasa lelah, salat dapat menjadi solusinya. Maka dari itu, janganlah salat pelepas tanya saja, jadikanlah sebagai hiasan dalam hidup kita. Orang yang tegar menghadapi persoalan adalah orang yang salatnya terjaga,” imbuhnya.

Sementara itu Syekh Muhammad Husein Al-Gaza membagikan pengalamannya selama 8 tahun tinggal di Gaza, Palestina. Syekh Husein yang juga merupakan wartawan konflik di Palestina menuturkan bagaimana Ia merasakan langsung dahsyatnya serangan Israel terhadap Palestina.

“Palestina adalah negerinya para nabi dan merupakan jantung dunia, karena mengikat 3 benua besar yaitu benua Eropa, Asia dan Afrika. Siapa yang menguasai Palestina, maka akan menguasai dunia. Ketika Palestina tenteram, dunia juga akan tenteram. Sebaliknya ketika Palestina bergejolak, dunia juga akan bergejolak, karena dunia murka Palestina dijajah,” tuturnya.

“Di Indonesia tidak ada pertempuran fisik yang terdengar suaranya, tapi pertempuran ideologi yang senyap. Ini jauh lebih berbahaya, karena mengancam kelangsungan generasi penerus. Dengan mengingat Isra Miraj, kita direfresh kalau konflik tidak hanya terjadi di Palsetina, tetapi juga di Indonesia,” tuturnya lagi.

Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, esensi Isra Miraj sejalan dengan program 18-21 yang digalakkan oleh Pemko Padang, di mana anak-anak menjalankan saalat Maghrib berjamaah, mengaji, belajar, bercengkerama dengan saudara dan orang tua, terbebas dari gadget dan diiringi dengan gerakan kembali ke meja makan. Hal ini adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan keluarga.

Mahyeldi juga mengingatkan agar masyarakat jangan mudah diadu domba. “Jangan lupakan persatuan dan kesatuan. Seperti warga Gaza yang dalam kondisi tertekan tetap ingat umat muslim di seluruh dunia, sehingga mereka bertahan untuk tidak menyerah kepada Israel. Untuk itu, mari kita bantu mereka dengan doa dan juga donasi. Saya pribadi donasikan 20 juta,” tutur Mahyeldi.

Pada kesempatan tersebut terkumpul donasi dari ASN Pemko Padang dan Forkopimda yang hadir sebesar Rp. 72.097.400,- yang terdiri dari Rp. 37.597.400 uang tunai dan Rp. 34.500.000 akan disalurkan melalui rekening Aksi Cepat Tanggap (ACT). (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *