Baliho Irfendi Dan Jokowi

Oleh : Arie Alfikri, Wartawan Luak Limopuluah

Limapuluh Kota, SUMBAR.KABADAERAH.COM
Mudik ke arah “mudiak” saat Idulfitri lalu membuat saya banyak melihat kondisi Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam perjalanan saya lihat cukup banyak baliho yang menampilkan Bupati Irfendi Arbi bersama dengan Presiden Jokowi. Sepertinya baliho serupa tak hanya berdiri di wilayah “Blok M”, namun juga pada wilayah lain di Kabupaten Limapuluh Kota.

Tak jauh berbeda dengan dunia nyata, di dunia maya, postingan kedekatan sang bupati dengan presiden juga mudah ditemukan. Lihat saja postingan akun Instagram Irfendi. Tak sedikit foto dan swafotonya dengan presiden dan orang-orang dekat presiden. Kesannya, sudah bagian dari ring satu istana saja.

Masa kampanye pilpres lalu, Irfendi terang-terangan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Orasinya yang berapi-api begitu viral di media sosial. Sah-sah saja, itu pilihan politiknya. Lagipula dia juga Ketua PDIP Kabupaten Limapuluh Kota.

Namun, berbagai upaya Irfendi untuk mendekat kepada kekuasaan seperti tak berpengaruh. Sinergi dengan pemerintah pusat yang digembar-gemborkan seakan tak ada dampak positifnya bagi masyarakat. Dari segi anggaran, nyaris tak terdengar anggaran dari pemerintah pusat datang ke Limapuluh Kota. Kecuali DAK, DAU, dan dana perimbangan lainnya yang memang setiap daerah mendapatkannya.

Padahal, Limapuluh Kota butuh pembenahan infrastruktur secara besar-besaran. Untuk infrastruktur jalan, sudah tak terhitung berita tentang parahnya kondisi jalan di Nenan, Sungai Naniang, Baruah Gunuang, Kubang Balambak, Galugua, Kapur Sembilan, dan daerah lainnya. Berita tersebut bak angin lalu saja. Tak diiringi langkah kongkret untuk menyelesaikannya.

Belum lagi masalah banjir yang hampir tiap tahun melanda Pangkalan, Taram, dan wilayah lainnya. Semuanya membutuhkan pembenahan infrastruktur bidang PSDA. Pernah sebuah media online memberitakan, seorang Anggota DPR RI menawarkan anggaran untuk normalisasi dan pengendalian banjir untuk menanggulangi persoalan tahunan tersebut. Niat baik sang anggota dewan bertepuk sebelah tangan. Tanggapan bupati dingin saja.

Pada bidang pariwisata, “Harau Menuju Dunia” dicanangkan. Ada keinginan agar pariwisata Harau maju dan mendunia. Namun lagi-lagi, pembenahan kawasan pariwisata Lembah Harau juga sangat membutuhkan anggaran besar. Sudah sepatutnya dana dari pusat dimanfaatkan untuk tujuan itu. Kalau tidak, “Harau Menuju Dunia” hanya sebatas slogan. Keinginan tinggal keinginan.

Dibandingkan kepala daerah lain yang mendukung Jokowi di Sumbar, Irfendi tertinggal jauh. Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni misalnya, bisa mendapatkan anggaran pembangunan dari pusat hingga Rp 2 Trilyun. Atau tak usah jauh-jauh, Wali Kota Payakumbuh yang notabene berasal dari partai oposisi saja bisa mendatangkan anggaran infrastruktur dari pusat lebih kurang Rp 250 Milyar.

Seharusnya Irfendi bisa lebih dari itu. Mengingat posisinya yang secara politik lebih dekat dengan Presiden ataupun pemerintahan pusat. Namun sayang, Irfendi sepertinya lebih sibuk dengan agenda-agenda seremonial tanpa ada terobosan nyata untuk memajukan Limapuluh Kota.

Lalu apa maknanya baliho Irfendi Arbi bersama Presiden Jokowi itu? Entahlah. Masa kampanye juga sudah lewat. Apakah kedekatan dan jaringan Irfendi terhadap pemerintah pusat hanya sebatas baliho saja? Atau memang Irfendi sendiri yang tak punya nyali untuk menerima peluang anggaran besar dari pemerintah pusat? Irfendi sendiri yang harus menjawab dan membuktikannya. Waktunya masih ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *