Lestarikan ABS-SBK, Jangan Malu Berbahasa Minang

PADANG,KABARDAERAH.COM- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sekarang ini sedang giat-giatnya melaksanakan implementasi prinsip-prinsip agama dan filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK) dalam kehidupan masyarakat melalui instansi terkait.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno belum lama ini mengatakan, Pembangunan bidang keagamaan di Sumbar diarahkan pada pengamalan agama dan “ABS-SBK” dalam kehidupan masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip yang terkandung pada filosofi Adat Budaya Minangkabau itu.

“Jangan malu bertutur Minang, terutama dilingkungan sendiri. Saya melihat Bahasa Minang yang digunakan sekarang ibarat ‘sakarek ula sakarek baluik’,” kata Gubernur Irwan Prayitno.

Menurut Irwan, Bahasa Romawi mati karena masyarakat Romawi ketika itu lebih tergila-gila pada bahasa yang baru dan datang dari luar sehingga bahasa mereka sendiri dilupakan sehingga lambat laun akhirnya punah.

Kalau tidak berhati-hati, Bahasa Melayu dan Bahasa Minang bisa bernasib sama dengan Bahasa Romawi, jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti mengenai hal tersebut juga mengatakan bahwa sudah lama terjadi kecenderungan mahasiswa dan kaum muda untuk tidak lagi menggunakan Bahasa Minang meski sebagian besar mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

“Sepertinya ada anggapan bahwa kalau berbahasa Minang dalam pergaulan sehari-hari di kampus dianggap orang kampung dan ketinggalan zaman. Akan tetapi, terdengarnya memang aneh karena bahasa Indonesia, Minang, dan Jakarta dicampur aduk dengan logat Minang, seolah memunculkan bahasa baru,” ujar Gemala.

Tambahnya, lunturnya penggunaan Bahasa Minang salah satunya disebabkan oleh faktor sosiologis, yaitu gaya hidup dan takut dianggap kampungan bila menggunakan bahasa daerah.

“Tidaknya adanya kesadaran, rasa memiliki dan rasa bangga akan bahasa daerah juga ikut berperan terkikisnya bahasa Minang dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Gemala. (Dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *