Potensi, Tantangan dan Peluang Pesisir Selatan Untuk Maju dan Sejahtera Menjadi “Super Pesisir”

Dr. Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati,S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom, saat berselfi di Icon Kota Painan. Pessel
Dr. Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati,S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom, saat berselfi di Icon Kota Painan. Pessel

Oleh : Dr. Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati,S.Kp.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom

PESSEL, KABARDAERAH.COM — Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang dalam bahasa daerah (Minang-red) disebut Pasisia Salatan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatra Barat, Negara Republik Indonesia yang memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kota kabupaten ini adalah Painan yang terletak di kecamatan IV Jurai.

Kabupaten Pesisir Selatan ini terletak di pinggir pantai, dengan garis pantai sepanjang 218 kilometer Topografinya terdiri dari dataran, gunung dan perbukitan yang merupakan perpanjangan gugusan Bukit Barisan. Berdasarkan penggunaan lahan, 45,29 persen wilayah terdiri dari hutan, termasuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Cagar Alam Koto XI Tarusan, dan rawa gambut.

Pesisir Selatan memiliki 15 kecamatan dengan 182 nagari yang memiliki potensi yang luar biasa, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata dengan berbagai icon alam yang menyejukan mata.

Walaupun sepanjang pesisir Selatan sebagiannya adalah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang harus dijaga, tetapi Pesisir Selatan (Pessel) masih memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Produksi beras berlimpah, tanaman palawija juga berlimpah, dengan sumber air yg berlimpah dialiri sungai yg selalu mengalir walaupun musim kemarau.

Perkebunan di Pesisir Selatan juga berkembang dengan kelapa sawit, kelapa, pinang, coklat, kopi, Gambir. Bahkan, Gambir Pesisir Selatan adalah Gambir terbaik kualitasnya di dunia.
Sementara, pada bidang perikanan Pesisir Selatan adalah laut yang luas dan meanjang. Pantainya berhadapan langsung dengan samudera Hindia yang sangat kaya akan ikan. Bahkan ikan Tuna Sirip Kuning yang berharga ratusan juta rupiah terdapat di samudera Hindia tersebut.

Bagi masyarakat Pesisir Selatan, ikan laut merupakan makanan favorit. Bahkan menjadi andalan nelayan terutama ikan teri yang mudah didapat di sekitar perairan dangkal sepanjang pantai Pesisir Selatan. Ikan kerapu, dan ikan karang lainnya juga mudah didapat karena banyak pantai dengan kealamian dan keperawanan terumbuh karangnya. Dengan demikian, masyarakat hampir setiap hari dapat dengan mudah menikmati ikan segar yang berkualitas.

Sementara pada bidang peternakan, Pesisir Selatan terkenal dengan sapi unggul di Sumatra Barat. Hampir setiap keluarga memiliki ternak sapi dan dengan mudah memeliharanya karena banyaknya pakan ternak sapi tersedia secara alami di alam Pesisir Selatan. Sehingga merupakan hal yang lumrah menemukan banyak sapi sepanjang jalan Pesisir Selatan.

Sedangkan Potensi pariwisata Pesisir Selatan lebih luar biasa lagi. Memiliki potensi yang tidak dimiliki daerah lain
. Karena icon pariwisata di Negri Sejuta Pesona ini ada waisata bahari (panta, wisata pulau, wisata budaya, agama, dan banyak lagi kearifan lokan pada negri ini. Keunikan dari icon pariwisata juga banyak di daerah ini, seperti jembatan akar satu satunya di dunia, air terjun yang hampir ada disetia kecamatan. Sungai yang jernih, ikan larangan, Mandeh Rubiah, kerajaan Inderapura, Pantai Carocok dan yang paling booming adalah raja empatnya Sumatar yaitu Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh yang terletak dikecamatan XI Koto Tarusan. Tak hanya itu, sepanjang pantai Pesisir Selatan sangat indah dan asri serta orisinil dan penduduk yang ramah menyambut para wisatawan.

“Sungguh Pesisir Selatan adalah salah satu anugerah Allah SWT yang terindah dan lengkap,” ujar Dr. Buhdi Mulyadi.

Tetapi dibalik anugerah itu ada tantangan yang dihadapi, yaitu : masih rendahnya tingkat pendidikan, ekonomi masyarakat masih banyak yang miskin , tingkat pengangguran cukup tinggi, kenakalan remaja, keterlibatan kasus narkoba, pergaulan bebas yang sudah mulai mengkhawatirkan.

Selain itu, pada bidang pertanian, peternakan, perikanan, masyarakat masih memakai pola bertani yang lemah dengan mengandalkan pola tradisional, sehingga membuat sebagian besar masyarakat masih susah menjadikan andalan dalam menunjang tingkat kebutuhan. Belum lagi banyak masyarakat terlibat rentenir sehingga mengoroti perkembangan ekonomi itu sendiri. Hal itu bertambah sulit dengan banyaknya sarjana yang tidak bisa berkarir optimal sesuai dengan keahliannya dan potensinya. Begitu juga pada bidang keagamaan, masjid dan musholla sering kali terlihat minim jemaah, bahkan ada yang kosong karena susahnya mencari imam sholat lima waktu.

Nah, inilah tantangan yang harus dihadapi kedepan. Semua pihak mesti bisa mencari solusi terhadap persoalan tersebut. Sehingga Anugerah yang teramat banyak diberikan Allah SWT kepada Negri Sejuta Pesona ini bisa maju dan berkembang dengan masyarakat yang sejahterah. Semua elemen masyarakat harus berfikir bersama dalam merobah segala tantangan tersebut menjadi peraihan yang optimal menuju Pessel berkemakmuran.

“Allah SWT yang menjamin, apabila kita bertaqwa dengan sesungguhnya kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan rezeki yang berlimpah darimanapun juga, Allah akan memudahkan segala urusan kita, Allah akan mengangkat derajat kita, negri kita, menjadi ngeri yang berkemajuan. Maka dari itu, marilah kita jadikan Pesisir Selatan menjadi “SUPER PESISIR” Super Taqw, Super cerdas, Super giat, Super hebat, Super mapan ,dan Super peduli Pesisir Selatan, ” pungkas ketua STKES Indonesia ini. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *