Diduga Dokter Kurang Profesional, Pasien Harus Dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang

DHARMASRAYA,KABARDAERAH.COM- Sungguh sangat memilukan keadaan Dovi Okta (8 thn) yang terbaring di Rumah Sakit Umum Sungai Dareh, Dharmasraya.

Ia merupakan salah satu korban yang diduga terbaring karena malpraktek (kelalai-red) salah seorang Dokter Bedah di RSUD tersebut.

Salah seorang Doktet Bedah ‘I’ di RSUD tersebut diduga bekerja tidak sesuai dengan Prosedur Standar Medis (PSM-red) sehingga mengakibatkan kondisi Pasien memburuk.

Karena disaat Dovi akan melakukan operasi untuk membuka pen pada kaki yang dipasang enam bulan lalu karena patah tidak tuntas terlaksana.

Semua itu terjadi karena menurut orang tua pasien, dokter yang melakukan operasi dikaki anaknya setelah dilakukan operasi mengatakan terdapat pembengkakan dan ada salah satu alat untuk operasi yang rusak.

Jadi operasi tidak tuntas, anaknya harus di Rujuk ke RSUP M. Djamil Padang untuk melakukan operasi lanjutan.

Padahal, sehari sebelum akan dilakukan operasi, Jumat (13/09) telah diperintahkan untuk berpuasa karena, Sabtu (14/09) akan dilakukan operasi pembukaan pen.

Namun sangat disayangkan, setelah anaknya berpuasa, operasi tidak tuntas dilakukan, sesalnya.

Lebihlanjut dijelaskannya, enam bulan yang lalu anaknya melakukan pemasangan pen karena kakinya patah di RSUP M. Djamil Padang.

Setelah operasi pemasangan pen tersebut, dokter di RSUP M. Djamil Padang menginstruksikan untuk melakukan kontrol setiap bulan di RSUD Sungai Dareh Dharmasraya jika dokter di RSUD tersebut sanggup.

Setelah melakukan kontrol selama enam bulan, pihak RSUD Sungai Dareh mengatakan bahwa tulang anaknya telah menyatu dan dapat dilakukan operasi pembukaan pen.

Tapi sangat disayangkan, sekarang anaknya tidak tuntas operasi di RSUD Sungai Dareh karena alasan dan dalih yang diberikan oleh pihak RSUD, harus di Rujuk ke RSUP M. Djamil Padang.

Jika dari awal pihak RS mengatakan tidak bisa dilakukan operasi di RSUD tersebut karena adanya pembengkakan dan alat yang rusak, dirinya tidak akan melakukan operasi untuk buka pen di RSUD tersebut.

Ini yang sangat membuatnya kecewa karena dari awal pihak RSUD mengatakan alat di RSUD tersebut lengkap dan anaknya telah siap untuk dilakukan operasi.

Melihat apa yang terjadi pada anaknya sekarang ini, Ia berharap Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk lebih menseleksi dokter yang akan ditempatkan di RSUD tersebut.

Karena kurang profesionalnya seorang dokter yang ditugaskan di RSUD tersebut keadaan anak menjadi bertambah parah.

Ia sangat kecewa karena anakya menderita dan juga terhenti sekolahnya karena operasi tersebut.

Sementara Chusnul Chotimah Subekti, Direktur RSUD Sungai Dareh yang dihubungi kabardaerah.com melalui telepon selulernya mengatakan, Pasien Dovi Okta bukan akan melakukan pembukaan Pen tapi Pembukaan Wayer.

Pihak RSUD telah melakukan yang terbaik dan telah sesuai SOP-nya, dan ditangangi oleh Dokter Spesialis Bedah. Waktu itu ditangani oleh Dokter Icuk, jelasnya.

Jadi untuk lebih jelasnya, karena ini menyangkut tindakan medis, pihak dokter yang dapat menjelaskannya. Semua telah dijelaskan kepada pihak keluarga pasien, terangnya. (Arp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *