Proyek yang Telah Selesai di Dharmasraya Banyak Hancur

DHARMASRAYA,KABARDAERAH.COM- Pembangunan yang sudah selesai maupun yang tengah berjalan di Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatera Barat diduga banyak yang dikerjakan asal jadi. Sehingga akan ada kemungkinan gagal konstruksi.

Melihat ini semua, seakan untuk setiap pengerjaan proyek yang dilaksanakan terindikasi adanya kongkalingkong.

Kita mulai dari Pekerjaan Proyek Bendungan Irigasi Batang Pangian yang menelan anggaran Rp 17 Milyar sumber pembiayaan berasal dari DAK 2017 yang lalu.

Peningkatan jaringan irigasi dan bendungan Pangian ini dilaksanakan Tahun 2017 dan dikerjakan oleh PT. Belimbing Sriwijaya dengan konsultan pengawas dari PT. Kayyira Engineering Consultants dengan no kontrak 610.2/01.PU-PR/PKK-AIR/PJI-BP/DAK-VII-2017, saat ini sudah porak poranda dan tidak kunjung selesai.

Selanjutnya Peningkatan Jalan Seluluk Pinang Makmur Kecamatan Sitiung sudah mulai retak, longsor dan rengkah.

Pengerjaan peningkatan jalan ini menghabiskan anggaran Rp 19 Milyar yang bersumber dari DAK, tapi baru hitungan bulan pengerjaan tersebut di beberapa titik lokasi sudah mulai hancur.

Proyek peningkatan jalan ini dikerjakan oleh PT. Citra Muda Noer Bersaudara dengan Nomor Kontrak: 620.01/01-PU/PEMB-JLN/DAK PPD/BM.DPUPR/III-2018.

Dan Proyek di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan, yakni Pembangunan Gedung dan Workshop yang berlokasi di Jorong Bungo Tanjuang Gunung Medan.

Pekerjaan ini menelan biaya Rp 9 Milyar lebih, Tahun Anggaran 2018 dan dikerjakan oleh PT. Cahaya Batang Tarandam, juga dalam hitungan bulan sudah terlihat rengkah dibagian batas lantai piring dengan dinding.

Darwin, SH, direktur LSM ACIA Sumbar membenarkan banyaknya proyek di Kabupaten Dharmasraya baik fisik maupun pengadaan yang ada indikasi dan permainan dengan instansi terkait.

Ia juga sudah banyak melaporkan proyek yang bermasalah di Kabupaten Dharmasraya ini ke Kejati Pulau Punjung dan juga Kejati Sumbar secara tertulis ternyata sampai saat ini terkesan bungkam, tidak ada tindak lanjutnya, jelas Darwin.

Ditemui diruangannya, Plt dan sekaligus Sekretaris Inspektorat Kabupaten Dharmasraya Kandam, S.sos saat diminta tanggapannya mengenai banyaknya proyek bermasalah di Kabupaten Dharmasraya, Kandam menanggapi dengan nada lembut.

“Kami tidak ada tenaga ahli untuk melakukan monitoring ketempat proyek bermasalah tersebut, selain itu proyek yang dananya besar itu di bawah pengawasan BPK Sumatera Barat,” jelasnya.

“Tapi kalau ada proyek dana desa yang bermasalah silahkan laporkan ke Saya dan akan ditindak,” tegasnya.

Untuk itu Ia memohon kepada rekan-rekan wartawan untuk memberikan informasi mengenai temuan dilapangan terkait dana desa yang tidak tepat sasaran. (Ardi Piliang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *