Ketua PWI Dharmasraya Laporkan Kontraktor yang Kerjakan Proyek PJN II Sumbar

DHARMASRAYA,KABARDAERAH.COM- Menurut Maryadi, SE, Ketua PWI Dharmasraya, memang masyarakat pernah menanyakan kepadanya mengenai sebuah mobil bermerek sebuah media yang selalu mondar mandir di lokasi proyek.

Mobil tersebut menurut masyarakat digunakan untuk membawa logistik minyak yang akan digunakan alat berat di proyek pelebaran jalan itu.

Minyak yang dibawa adalah Solar subsidi yang dibeli di SPBU, seharusnya mereka menggunakan Solar Industri, tegasnya.

Selain itu, Ia juga mendengar rumor di Masyarakat yang mengatakan bahwa ada oknum wartawan yang telah ‘membeking’ pekerjaan proyek.

Untuk itu Ia telah membuat Laporan kepada Kapolres Dharmasraya Apabila itu benar terjadi, ada penggunaan Solar Subsidi untuk proyek tersebut, agar ditangkap, jelas Maryadi.

Seperti yang diberita kabardaerah.com belum lama ini mengenai proyek
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Barat.

Tepatnya, Pekerjaan Pelebaran Jalan Dharmasraya, Propinsi Sumbar yang dikerjakan oleh PT. Putera Ciptakreasi Pratama dengan No Kontrak : KU.0808/KTR.04.PPK-2.2-PJN.II/VII/2019 Tanggal 1 Juli 2019

Dengan nilai Kontrak Rp. 24.301.882.000,-, PT. Puri Dimensi sebagai Konsultan Pengawas, dan Masa Pelaksanaan selama 240 hari kalender.

Yang juga menjadi pertanyaan disini adalah untuk pekerjaan pengaspalan jalan karena perusahaan Pemenang Lelang (PT. Putera Ciptakreasi Pratama-red), sepengetahuan kabardaerah.com bukan perusahaan asli daerah yang AMP (Asphalt Mixing Plant-red) tidak berada dilokasi tersebut. Karena untuk wilayah tersebut perusahaan yang mempunyai AMP adalah PT. UHA/PT.DKB, PT. CTA, PT. PPS/PT. Tri Jaya dan PT. Rimbo Paraduan yang sekarang tidak aktif lagi.

Dalam pelaksanaannya dilapangan terindikasi pekerjaan tidak sesuai yang diharapkan, baik mengenai kualitas spek pekerjaan maupun molornya masa pelaksanaan.

Karena waktu kabardaerah.com meninjau kelapangan di Koto Baru, Dharmasraya, bobot pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana tampaknya belum banyak.

Hanya terlihat pekerjaan minor saja seperti pemasangan batu untuk penahan bahu jalan.

Itupun dalam pelaksanaanya dilapangan juga terindikasi dilakukan asal-jadi dan terjadi pengurangan mutu, padahal dalam Plang Identitas Proyek dituliskan ‘KAMI PEDULI MUTU DAN WAKTU’.

Untuk pasangan batu tersebut dilapangan terlihat hanya material batu yang disusun, sedangkan adukan semen untuk menyatukan material batu tersebut sangat tipis sehingga diragukan kekuatannya.

Bukan itu saja, dilapangan untuk material adukan semen tersebut juga tidak terlihat alat takar yang menjadi pedoman untuk membuat adukan tersebut. Jadi berapa perbandingan untuk material pasir, air dan semen tidak jelas.

Waktu dikonfirmasikan kepada Agung Setiawan selaku Ka.Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Propinsi Sumatera Barat mengatakan, mengenai AMP perusahaan tersebut sekarang sedang dibahas.

Jadi tampaknya berdasarkan keterangan dari Agung Setiawan selaku Ka.Satker sampai sekarang belum jelas AMP mana yang akan diminta bantuan untuk menyediakan material aspal untuk pekerjaan pengaspalan.

Jadi terkesan masih siluman. Yang menjadi pertanyaan, waktu memasukan penawaran dulunya, PT. Putra Ciptakreasi Pratama meminta dukungan ke AMP mana? Atau telah terjadi manipulasi dalam memenuhi persyaratan lelang karena dalam persyaratannya diharuskan memiliki AMP atau mendapat dukungan AMP yang berada didaerah tersebut.

Lebihlanjut dikatakan Agung setiawan, mengenai informasi yang telah diberikan kabardaerah.com, Ia mengucapkan terima kasih dan akan diteruskan kepada PPK untuk diperbaiki serta ditindaklanjuti dilapangan sehingga kedepanya menjadi lebih baik. (Arp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *