Pengamat: Bagan Penyebab Menurunnya Populasi Ikan Bilih Danau Singkarak

SUMBAR (SINGKARAK), KABARDAERAH,- Pemerintah Daerah Propinsi (Pemprop) Sumbar serius membela kepentingan rakyat banyak. Hal itu terbukti telah ditertibkan alat penangkap ikan Bilih yang menggunakan metode alat tangkap Bagan di Danau Singkarak, Kamis 21 november 2019 lalu.

Robi Cahyadi Pengamat perikanan air tawar sekaligus mahasiswa Universitas Andalas (UNAND), Robi terkait penertiban alat tangkap apung ( Bagan) menyatakan sikap setuju dengan ditertibkan bagan ini di Danau Singkarak.

Alasannya pertama, Bagan sangat mempengaruhi penurunan populasi ikan Bilih yang ada di danau Singkarak sekitar 78%, karena Bagan tersebut menggunakan jaring yang sangat rapat sehingga menyebabkan Bilih kecil (rinuak) bahasa setempat nya juga ikut terangkat.

Alasan selanjutnya dengan beralih ke motode penangkapan yang lama menggunakan jaring, pukat, langli, yang ramah lingkungan akan lebih baik untuk populasi Bilih yang ada di Danau Singkarak.

Jelasnya saat di wawancarai kabardaerah.com Rabu 27/november/2019

Dalam penertiban Bagan ini kita lebih setuju sebagaimana dilakukan pemerintah kabupaten Solok dalam menertibkan bagan dimana pemerintah tersebut memberikan kompensasi dalam bentuk paket berupa dibelikan 34 biduak (perahu), 34 jaring langli berukuran besar, 34 unit mesin tempel, dan 34 set alat tangkap senilai 700 juta lebih.

Namun untuk Kabupaten Tanah Datar belum tampak Solusi yang pasti seperti yang dilakukan kabupaten Solok jika Bagan di tengelamkan ya sudah ditengelamkan saja tetapi tidak memikirkan kompensasi untuk nelayan Bagan, bagaimana kelanjutan nasib nelayan Bagan kedepan seharusnya difikirkan dan dicarikan solusinya oleh pemerintah.

Harusnya untuk Kabupaten Tanah Datar sebelum bertindak melakukan penertiban (penenggelaman) Bagan, sudah memikirkan solusi untuk nelayan yang menggantungkan hidupnya menangkap ikan Bilih menggunakan Bagan di danau Singkarak tersebut.

Pasalnya sudah begitu banyak modal yang di keluarkan nelayan dalam pembuatan alat tangkap Bagan ini mencapai 10 juta hingga 20 juta lebih bahkan ada yang berhutang ke bank untuk membuat Bagan.

Roby menempatkan Bagan pada posisi ke-tiga penyebab menurunnya populasi ikan Bilih di danau Singkarak

Penyebab pertama menurunya populasi ikan Bilih ini yaitu berkurangnya sumber mata air atau sungai-sungai kecil yang mengarah ke danau hal itu disebabkan karena bilih tempat pemijahannya (kawin) disungai bukan di danau.

Kedua alat tangkap yang menggunakan listrik ( Setrum) hal itu mengakibatkan berkurangnya populasi bilih secara signifikan karena apabila ikan Bilih itu di Setrum maka akan langsung mati bahkan banyak ikan bilih yang masih kecil pun ikut mati terkena Setrum tersebut.

Di sisi lain untuk mencarikan solusi pasca penertiban Bagan itu juga menjadi tanggungjawab pemuda Nagari untuk menambah pemasukan masyarakat seperti menciptakan lapangan pekerjaan baru dan sebagainya.

serta mencarikan solusi terkait oknum-oknum yang masih menggunakan Bagan tersebut tutupnya. (RONI)

Editor : Aldoris Armialdi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *