24 Siswa SMA 9 Ikuti Pelatihan Jurnalistik

SIJUNJUNG,KABARDAERAH.COM- Sebanyak 24 siswa dan siswi kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Sijunjung yang terletak di Tanah Badantuang, Kecamatan Sijunjung, mengikuti pelatihan jurnalistik, di ruang pustaka sekolah itu, Sabtu (5/10).

Pelatihan yang dibuka oleh Kepala SMA tersebut, Syafruddin, materinya disajikan wartawan Harian Singgalang, Nasrul Rasyad.

Pembukaan pelatihan yang berlangsung sederhana, dihadiri guru matematika, Wassabullahsapadris dan guru bahasa Indonesia, Tri Ramahyanti Putri yang merupakan guru pembimbing siswa dalam mengikuti pelatihan jurnalistik.

Syafruddin mengatakan, sebanyak 24 siswa dan siswi kelas X dan XI dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang mengikuti pelatihan  jurnalistik, adalah siswa dan siswi yang berkeinginan menjadi penulis berita, artikel dan penulis feature.

Supaya keinginan siswa dan siswi itu tercapai sesuai harapan, minimal bisa menulis berita press release (berita di lingkungan SMA 9), ke depan pelatihan jurnalistik akan dilaksanakan secara berkesinambungan.

“Artinya, pelatihan jurnalistik tidak hanya diadakan sekali ini saja, tapi akan dilaksanakan secara berkesinambungan sampai siswa dan siswi yang berkeinginan menjadi penulis berita bisa terpenuhi, minimal menulis berita press release,” jelas Syafruddin.

Bagi siswa dan siswi yang sudah bisa menulis berita press release, hasil karyanya akan dituangkan pada website, buletin dan majalah yang akan diterbitkan SMAN 9.

“Sekarang website SMAN 9 Sijunjung diisi oleh guru Teknologi Informasi (TI), ke depannya kita berharap diisi oleh siswa siswi yang tengah mengikuti pelatihan jurnalistik,” harap Syafruddin.

Nasrul Rasyad dalam materinya mengatakan bahwa menjadi penulis berita itu tidak sulit dan tidak berat. Disamping banyak belajar dan rajin membaca, kuncinya adalah kemauan dan keinginan yang kuat.

Bila kemauan dan keinginan yang kuat ada, tidak ada yang sulit dan tidak ada yang berat. Tapi kalau karena terpaksa, atau karena perintah, menulis berita memang sulit dan rumit.

Disamping banyak belajar dan rajin membaca serta kemauan dan keinginan yang kuat, untuk memudahkan menulis berita, penulis harus menguasai lokasi, situasi dan kondisi objek yang akan diberitakan.

Yang tidak kalah pentingnya, dalam menulis sebuah berita, beritanya harus memenuhi rumus penulisan standar jurnalistik, 5W+1H. Rumus penulisan standar jurnalistik yang merupakan enam rangkaian pertanyaan itu, What? (apa), Where? (dimana), When? (bila), Why? (mengapa), Who? (siapa) dan How? (bagaimana), urai Nasul Rasyad.

Selain membuka pelatihan, Kepala SMA 9  Syafruddin juga menyimak materi yang disajikan Nasul Rasyad dari awal sampai akhir bersama guru pembimbing, Wassabullahsapadris serta Tri Ramahyanti Putri dan peserta pelatihan.

Diakhir pelatihan, seluruh peserta diberi kesempatan menulis berita tentang pelatihan yang dilaksanakan.
Menurut Nasrul Rasyad, dari 24 berita yang ditulis, sebagian besar sudah memenuhi persyaratan. Hanya memerlukan sedikit edit dan revisi. (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *