Diduga Cabuli Anak Dibawah Umur, LM Dibekuk Polres Pessel

Ilustrasi
Ilustrasi

PESSEL, KABARDAERAH — Diduga melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur, Sat Reskrim Polres Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) menangkap seorang pelaku berinisial LM (32) pada Selasa (10/12/2019)

Kepala Kepolisian (Kapolres) Resor, AKBP. Cepi Noval mengatakan, pihanyan mengamankan tersangka LM dirumahnya pada Selasa (11/12/2019) kemarin. Dimana katanya, penangkapan terhadap pelaku dilakukan berdasarkan laporan dari pihak keluarga.

Melalui surat laporan polisi Nomor: LP/146/B/XII/2019/SPKT-II, 09 Desember 2019. Bahwa diduga pelaku LM (32) telah dilakukan tindakkan pelecehan terhadap anak dibawah umur WD (13) pada hari selasa (3/12/2019) sekitar pukul 14.00 WIB dan pada hari Jum’at (6/12/2019) sekitar pukul 19.30 WIB

“Usai pemeriksaan, pelaku kita amankan dirumahnya. Dan pelaku langsung kami tahan di sel Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut,”sebut Kapolres Pessel AKBP Cepi Noval, melalu Kasat Reskrim, AKP Allan Budikusuma Katinusa pada wartawan Rabu (11/12/2019)

Korban WD (13) merupakan siswi kelas 2 SMPN di salah satu Kecamatan di Pessel. Ia tak menyangka bakal mendapatkan pelecehan dari orang yang harusnya melindunginya.

Ketika itu, Selasa 3 Desember 2019, korban dipeluk. Tangannya dicium pelaku. Kemudian, Jumat, 6 Desember 2019, korban diutus ikut Olimpiade mewakili sekolah di Painan.

Karena jarak sekolah dengan Painan sekitar 65 Kilometer, kepala sekolah bingung siapa yang harus membawa korban sampai pasar kecamatan.

Tiba-tiba, pelaku, LM, 32 tahun, guru sekolah setempat menawarkan diri mengantar korban. Kepala sekolah menyetujuinya. Tidak ada rasa curiga, karena pelaku adalah guru korban.

Sekitar pukul 13.39 WIB keduanya berangkat. Tiba di pasar, pelaku mengajak korban makan. Setelah itu diajak ke objek wisata Pantai Tan Sridano di Kecamatan Batangkapas.

Usai dari pantai, korban dibawa ke Painan dan pelaku memesan hotel. Pada malam harinya, pelaki mengajak korban ke luar. Ia dibelikan jam tangan dan langsung kembali ke hotel.

Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku datang ke kamar dan langsung memeluk korban. Tidak terima dengan perlakuan pelaku, WD, gadis belia itu lari ke luar hotel. “Korban langsung menelpon kakaknya. Tepat pukul 22.00 WIB, kakaknya datang,” tutupnya Kasat

Sementara, Paman korban, Syafrijal (28) tahun menilai pelaku telah berniat melecehkan WD.
Kepala sekolah hanya menyuruh sampai pasar kecamatan, bukan langsung ke Painan.

Bahkan, tanpa konfirmasi ke kepala sekolah. Pelaku memaksa korban berbohong tentang keberadaannya. Ketika ditanyai, WD dipaksa menjawab di rumah kepala sekolah.

Saat bersamaan, kepala sekolah mengatakan korban berada di tempat kakaknya. “Tapi Allah sayang pada korban dan bisa kembali pulang dengan selamat,” ujar Syafrijal.

Namun saat ini kondisi WD katanya, mengalami beban mental dan psikisnya sangat terguncang. “Selain itu, korban sekrang sulit diajak komunikasi. Itu mungkin, dikarnakan trauma yang dialaminya,”tutupnya.

(Efrizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *