Ceceran Beton Proyek CV. Berakit Jaya Telah Memakan Korban?

SIJUNJUNG,KABARDAERAH.COM- Proyek Rigit Beton Muaro-Kabun, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat mulai memberikan faedah yang tidak baik bagi Masyarakat.

Terutama mengenai mobilisasi material beton dari Bacing Plan PT. PPS Solok yang memberikan dukungan untuk proyek Rigit Beton Muaro-Kabun yang dikerjakan oleh CV. Berakit Jaya dengan Nilai Kontrak Rp. 8.335.071.501,97.

Sekarang ini banyak material beton yang berceceran ditanjakan Jalan Adinegoro, Sijunjung karena tumpahan dari mobil molen yang membawa material beton tersebut.

Parahnya lagi, berdasarkan informasi Masyarakat yang berada di lokasi tersebut, tumpahan material tersebut sekarang telah membahayakan para pengguna jalan.

Karena dengan adanya tumpahan material beton yang berceceran menutupi permukaan aspal, jalan menjadi kasar sehingga menghambat pengguna jalan terutama pengguna sepeda motor, tidak dapat mendaki bahkan jatuh karena licin.

Informasi yang didapat kabardaerah.com, tumpahan material beton tersebut sudah memakan 4 korban pengguna jalan.

Budi Syafarman, Kadis PUPR Sijunjung waktu dikonfirmasikan masalah tersebut mengatakan, Ia dari dinas sudah mengingatkan dan sudah memerintahkan untuk membersihkan ceceran material beton tersebut.

Dan Ia juga telah menyarankan untuk mengurangi volume muatan mobil molen agar tidak berserakan.

“Untuk lebihlanjutnya, kiranya dapat dikoordinasikan dengan Kabid Bina Marga,” pinta Budi Syafarman.

Waktu dikonfirmasikan kepada Ujang, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sijunjung, terkesan diam karena sampai berita ini dinaikan, Ia tidak membalas Pesan WA kabardaerah.com.

Sedangkan Don, PPTK kegiatan waktu dihubungi melalui Pesan WAnya mengatakan Ia akan koordinasikan dengan pihak PT. PPS untuk membenahi matetial beton yang tumpah tersebut.

Melihat apa yang terjadi sekarang ini, ada tudingan negatif dan telah menimbulkan korban karena tumpahan material beton untuk proyek tersebut.

Apakah dalam pelaksanaan juga terdapat indikasi penyimpangan dan pengurangan mutu beton, seperti yang terjadi pada Proyek Rehabilitasi dan Konstruksi Jalan Manganti-Durian Gadang belum lama ini.

Dan Proyek Peningkatan Jalan Simaru dan Koto Salo Tahun 2018 yang dikerjakan oleh kontraktor yang sama, sekarang kondisinya telah mengenaskan, telah retak-retak. Tunggu saja penelusuran lebihlanjut dari kabardaerah.com. (Dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *