LIMAPULUH KOTA, SUMBAR.KABARDAERAH.COM — Tingginya curah hujan akhir-akhir ini mengakibatkan debit air sungai Batang Sinamar yang melintasi sebagian besar wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, sangat tinggi.
Disamping meluap kepemukiman dan areal pertanian warga, derasnya air sungai Batang Sinamar juga berdampak tergerusnya pondasi Jembatan yang menghubungkan Nagari Balai Panjang, Nagari Batu Payuang dengan Jorong-jorong yang ada di Subarang Aia kedua Nagari Tersebut.
Pantauan sumbar.kabardaerah.com pada jembatan yang terletak di Nagari Balai Panjang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota itu, apabila tidak segera diantisipasi dengan melakukan normalisasi dikhawatirkan pondasi jembatan tersebut akan rusak tergerus derasnya arus air sungai Batang Sinamar.
“Kami berharap pihak Pemeritahan Kabupaten segera tanggap dengan situasi jembatan yang ada di Nagari kami ini, karena jembatan ini sangat vital sekali bagi warga di Jorong-jorong yang ada di Subarang Aia,” ujar salah seorang warga Nagari Balai Panjang.
Diujung jembatan tersebut terlihat tumpukan material berupa batu yang kemungkinan akan dipergunakan untuk membuat Dam/Bronjong sungai Batang Sinamar di sisi-sisi jembatan tersebut, namun entah kenapa pengerjaanya belum juga dilakukan, bahkan ada warga yang mengatakan pengerjaan bronjong tersebut batal dilakukan.
“Kita meminta kepada salah seorang anggota DPRD Provinsi untuk membantu melalui dana Aspirasi untuk memasang brojong sebagai pelindung pondasi jembatan tersebut, permintaan kami dipenuhi dan bahan materialpun mulai didatangkan, namun ketika pekerjaan akan dimulai, debit air Batang Sinamar meninggi pekerjaan pemasangan brojong tidak dapat dilaksanakan,” terang Walinagari Balai Panjang Efianto, SE.
“Dikarenakan pengerjaan tidak mungkin lagi dilakukan dalam tahun ini, mengingat sudah hampir tutup tahun, pengerjaan direncanakan akan dilakukan awal tahu depan,” tambah Efianto.(Uchok)
