Proyek Mangkrak PJN II Sumbar Kembali ‘Makan Korban’

DHARMASRAYA,KABARDAERAh.COM- Proyek pelebaran jalan nasional kembali memakan korban, tak selang beberapa hari sebelumnya terjadi kecelakan sepeda motor didepan Mata Air Swalayan, Sabtu, (25/01) kemaren.

Mobil Daihatsu Xenia berplat nomor polisi BA 1766 BH tersangkut di pinggir jalan, Senin (27/01).

Pasalnya mobil yang hendak berhenti ingin berbelanja, karena tingginya bahu jalan yang sedang dikerjakaan PT. Putera Ciptakreasi Pratama saat ini belum juga selesai.

Untung tidak ada korban tang terluka dalam peristiwa tersebut. Namun, mobil korban penyok dibagian bemper depan.

Korban bernama Herlinda Purba saat dikonfirmasi mengatakaan, awalnya Ia dari arah Sungai Rumbai tujuan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung ingin turun berbelanja dialah satu toko sepatu.

“Kondisi Kami baik-baik saja, cuma mobil yang Kami tumpangi penyok di bagain bemper depan,” tutupnya.

Di lain hal Badri(45), Salah seorang masyarakat setempat juga mengeluh, pasalnya proyek pelebaran jalan yang tak kunjung juga selesai sudah sering makan korban akibat bahu jalan yang cukup tinggi.

Seperti yang diberitakan belum lama ini, kecelakaan sepeda motor kembali terjadi sekitar pukul 17.50 WIB di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya depan Swalayan Mata Air KM 1 Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatra barat.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut yang terjadi, Sabtu (25/01).

Namun, Kedua sepeda motor yang bertabrakan rusak parah dan salah seorang pengendara mengalami luka robek dibagian ibu jari kaki sebelah kiri.

Kuat dugaan seringnya terjadi kecelakaan, terutama terhadap pengendara sepeda motor akibat pekerjaan pelebaran Jalan Nasional yang dikerjakan oleh PT. Putera Ciptakreasi Pratama hingga saat ini tidak kunjung selesai dan sekarang ini terhenti pengerjaannya.

Informasi yang dapat dilapangan, korban bernama Mawardi (45) Warga Jorong Durian Simpai, Kenagarian IV Koto Nandibawuah, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya.

Ia mengendarai sepeda dari arah Kantor Bupati Dharmasraya menuju Kenagarian Sikabau membawa anak dan istri dengan kecepatan sedang, setibanya di TKP sepeda motor Honda Revo tanpa plat nomor yang ada didepannya hendak berbelok ke kanan karena saat itu kendaraan rame lalu-lalang dan Ia tidak dapat menghindar kecelakaan tersebut.

“Benar kendaraan yang ada didepan saya, saya tabrak dari belakang karena saya tidak ada lagi pilihan lain, mengelak kekanan pasti kami akan bertabrakan dengan mobil yang lewat, ingin turun beram juga tidak bisa karena sangat tinggi usai digali oleh kontraktor,” kata Mawardi, korban yang mengalami luka robek dibagian ibu jari sebelah kiri.

Pada kesempatan itu, Mawardi mengutuk pekerjaan pelebaran jalan Nasional yang tidak kunjung selesai. “Andaikan saat itu saya bisa turun beram, mungkin kecelakaan ini tidak akan terjadi,” terangnya.

Sementara itu, Untung (41) Warga Jorong Sungai Belit, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, mengungkapkan dirinya kaget terdengar bunyi benturan keras dibelakang saat mengendarai sepeda motornya karena ditabrak.

“Karena ditabrak dari belakang kedua sepeda motor kami terjatuh, beruntung saya dan orang yang saya bonceng tidak apa-apa, namun sepeda motor saya ringset dibagian belakang,” jelas Untung.

Hingga berita ini diturunkan, kedua korban memutuskan untuk berdamai ditempat dan tidak akan memperpanjang persoalan ke pihak hukum. (Nd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *