PASBAR, KABARDAERAH – Secara nasional terkait Kemetrologian, Pemerintah Kota Pariaman sudah diakui. Sehingga Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) perlu belajar ke kota tersebut. Bukti keseriusan, dua pemerintahan tersebut membuat konsep dalam kerjasama.
Menurut Bupati Pasbar Yulianto, Kota Pariaman sudah diakui secara nasional dalam tera ulang atau metrologi. “Kita telah melakukan beberapa upaya seperti membentuk UPTD metrologi legal, menyiapkan tenaga ahli dibidang metrologi, melengkapi peralatan untuk tera, tera ulang, dan pengawasan,” sebutnya, Rabu (12/2/2020).
Yulianto menjelaskan, saat ini pemerintah daerah Pasbar telah mengajukan surat keterangan kemampuan pelayanan tera dan tera ulang alat ukur, takar timbang dan perlengkapan ke dirjen Kemetrologian.
Namun disisi lain, untuk mengisi kekosongan pelayanan dalam bidang Kemetrologian telah diamanatkan dalam Permendag RI nomor 114 tahun 2018, tentang unit metrologi legal, dalam pemda belum mampu melakukannya secara mandiri, dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten kota lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut diuraikan Yulianto, potensi yang harus ditera ulang, berdasarkan data yang ada sebanyak 101.508 timbangan, yang terdiri dari timbangan di pasar 5.800 unit, SPBU 9 buah, PT 19 buah, peron 50 buah, dan lain lainnya 95.630 buah.
Untuk itu diharapkan kerjasama ini menurut sertakan personil. “Kita berharap kiranya personil atau tenaga ahli yang dimiliki dapat dilibatkan, sehingga terjadi transfer ilmu pengetahuan di bidang Kemetrologian,” harap Yulianto.
Semenatara, Walikota Pariaman Genius Umar menyampaikan, kerjasama ini berdasarkan kesadaran untuk membangun daerah secara bersama. “Ini tidak hanya membangun Pasbar saja, tapi membangun Kota Pariaman juga,” kata Genius Umar.
Ia melanjutkan, kerjasama saat ini memang baru dalam bidang Kemetrologian. Namun, ke depan akan dilakukan kerjasama di berbagai bidang. “Infrastruktur, UMKM untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan, bidang pariwisata. Tentu maju nya Pasbar, maju Kota Pariaman,” sebut Genius Umar. (*)
