Hendra-Mahyuzil Hadiri Acara Pernikahan Anak Kemenakan Rang Koto Laweh, Pesan dan Doa “Dipanjatkan”

Kab. Solok, KD – Pernikahan adalah upacara pengikatan janji yang dilaksanakan oleh dua orang (pria dan wanita), diresmikan dengan ikatan perkawinan secara agama, norma hukum dan norma sosial.

Upacara pernikahan memiliki banyak ragam sesuai tradisi suku masing masing, budaya maupun kelas sosial.

Untuk di Negeri Minang ini, resepsi pernikahan juga tak kalah menariknya. Hal itu terlihat di pesta perkawinan Ade Munandar dengan Nelsi Kurniati, putri kesayangan Syaifudin dan Nila. Resepsi pernikahan berlangsung di Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Senin (09/03/20) kedua mempelai tampil menarik dan serasi.

Pada kesempatan itu, Calon Bupati dan Wakil Bupati Solok, Birokrat Muda Hendra Saputra SH, M.Si dan Buya H. Mahyuzil Rahmat, S.Ag terlihat ikut menghadirinya. Seperti sebelumnya, pesan dan doanya untuk kedua mempelai, ia panjatkan.

Disebutkan Hendra, dalam Islam hukum menikah adalah ‘Wajib’. Allah SWT memerintahkan hamba-NYA untuk menikah yaitu antara laki-laki dan perempuan.

Jika dari kita tidak mampu, dalam hal ini yang dimaksud adalah harta, maka Allah akan memberikan kecukupan disertai karunia-NYA, sebut Hendra.

Bisa dikatakan, imbuh Hendra, dengan menikah, Allah akan mencukupi kebutuhan dan menambah rezkinya. Setelah menikah, rezki satu orang bertambah menjadi dua orang. Karunia semacam ini termasuk dalam sifat orang yang bertakwa kepada Allah dalam menjalankan perintah-NYA.

Dikesempatan yang sama, Calon Wakil Bupati Solok Buya H. Mahyuzil Rahmat S.Ag menjelaskan, mendoakan pengantin merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam, dan ia akan semakin lengkap jika kunjungan itu dihiasi dengan ucapan selamat menikah yang disertai dengan doa doa.

Sebaik-baiknya doa, adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang kita ikuti melalui para ulama.

Dalam mengarungi rumahtangga, berkah itu bukan susah dan senangnya saja, tetapi sabar dan syukurnya. Selanjutnya bukan miskin atau kayanya, tetapi jihad dan shadaqahnya. Begitulah seterusnya, sebut Buya Mahyuzil.

Kepada kedua mempelai, tutur Buya Mahyuzil, setelah sekian lama kalian merajut cinta dalam ikatan pacaran, itu sudah jadi bukti akan betapa kuatnya cinta kalian. Karenanya, sudah sepantasnya pernikahan ini menjadi milik kalian berdua. Semoga tetap saling mencintai hingga maut memisahkan dan selamat menempuh hidup baru.

Sekarang ini, kerajaan cinta itu benar-benar nyata untuk kalian, dengan telah kalian buktikan dalam pernikahan ini. Kalian sudah jadi raja dan ratu yang duduk disinggah sana kerajaan cinta. Saatnya kalian membangun istana cinta yang megah dan semoga kebahagiaan kalian berkelanjutan, tukas ia.

Melalui badai kehidupan yang akan kalian lalui, bisa saja cinta kalian (Ade Munandar – Nelsi Kusrniati) satu sama lain akan menjadi kuat. Semoga dihari pernikahan kalian ini di limpahi bersama dengan puas cita dan kebahagiaan, tutur Buya H. Mahyuzil, mendoakan.

“Sekali lagi, selamat menempuh hidup baru”, tutup Calon Bupati Solok ini mensupport dan mendoakan kedua mempelai.

Dari pantauan media, acara pernikahan Ade Munandar dan Nelsi Kurniati nan merupakan anak kemenakan rang Koto Laweh, terlihat Cabup dan Cawabup Solok yang dikenal dengan ketokohan 3T (takah, tageh dan tokoh)nya itu, di dampingi oleh Nazaruddin Datuak Rajo Nan Gadang.

Diketahui, karena ketokohannya yang dikenal begitu dekat dengan masyarakat daerah penghasil beras terbaik Sumbar ini, Hendra Saputra SH, M.Si dan Buya H. Mahyuzil Rahmat S, Ag disambut baik oleh warga, terutama tuan rumah. Resepsi pernikahan itu, juga di hadiri oleh ketua pemuda Nagari Koto Laweh, Epi Rajo Bangkeh yang dikenal dengan sapaan Epi Kaliang.

Penulis:  Yohandri Akmal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *