Gubernur Sumbar : Penanganan Covid-19 Ujian Bagi Para Pemimpin

Padang, KabarDaerah – Sosialisasi Penangan Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) merupakan tugas bersama, termasuk lembaga insan pers dan media massa. Bagaimana mencerdaskan masyarakat pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak bahagian prilaku protokol kesehatan yang mesti jadi kepribadian hidup masyarakat agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dalam silaturrahmi dan ramah tamah dengan beberapa pimpinan organisasi pers Sumatera Barat, di Padang, Rabu (01/7/20).

Gubernur menyampaikan, penanganan Covid-19 merupakan ujian bagi setiap kepimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan, baik provinsi, kabupaten dan kota.

“Kelalaian dan salah dalam mengambil kebijakan dalam penanganan Covid-19 akan memberikan dampak kurang baik bagi penyelengaraan pemerintahan. Kita mesti tahu siapa lawan kita, bagaimana kondisinya dan bagaimana hal penting dalam penanganannya,” ujarnya.

Irwan Prayitno menyatakan Pemprov Sumbar dengan 4 langkah cepat, testing, tracing, isolasi dan treatment telah cukup berhasil dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

“Hari ini kita telah melewati masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan telah masuk new normal. Kita tidak lagi hanya melakukan tracing OPD, PDP, akan tetapi mencari kemasyarakat dalam berbagai aktifitas, sopir angkot, pelaku hotel, pelaku wisata dan yang lainnya. Semua itu untuk antispasi penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Irwan Prayitno mengatakan, penyebaran Covid-19 lebih kepada mikrodroplek karena itu masker salah satu cara bagaimana tidak menghambat untuk mengenai orang lain jika kita positif Covid-19 dan sebaliknya juga menghambat droplet orang lain mengenai kita.

“Covid-19 baru bisa berakhir jika sudah ditemukan obat dan vaksinnya. Dan masih dalam penelitian para medis, orang yang telah terkena Covid-19 tidak akan terkena lagi karena telah memiliki imun tubuhnya,” katanya.

Gubernur juga berharap kepada media bagaimana masyarakat tidak salah presepsi akan new normal yang menganggap telah normal, padahal Covid-19 ini belum tahu kapan akan berakhir.

“Karena itu peran media mengingatkan bagaimana masyarakat kita disiplin kesehatan menjadi budaya sehari-hari yang utuh. Ada saling mengingatkan jika seseorang tidak pakai masker waktu keluar rumah, jaga jarak dan cuci tangan. Tentunya media akan mampu mencerna itu bagaimana masyarakat terbangun dalam budaya produktif dan aman Covid-19 di Sumatera Barat,” harapnya.
(Bradie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *