Nasrul Abit : Akses Jalan Kecamatan Tigo Lurah Masih Sangat Memprihatinkan

SOLOK — Mengetahui adanya kunjungan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit ke Nagari Garabak Data selama dua hari, warga Nagari Batu Bajanjang Kecamatan Tigo Lurah mengharapkan Nasrul Abit beserta rombongan bisa berkunjung ke daerahnya.

Acara penyambutan sudah dipersiapkan. Keinginan masyarakat Batu Bajanjang tidak lain, agar pemerintah provinsi Sumbar bisa menyerap semua aspirasi masyarakat, terkait dengan infrastruktur jalan, jaringan komunikasi, pendidikan dan kesehatan serta peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

 

9

 

Kehadiran orang nomor dua Provinsi Sumbar dan rombongan di Nagari Batu Bajanjang, Selasa (11/8/2020) disambut antusias masyarakat. Mereka tidak menyangka Wagub Sumbar akan berkunjung ke desanya.

Walau baru pertama menginjakan kaki di Nagari Batu Bajanjang, Nasrul Abit merasakan kehangatan dan kekeluargaan yang sangat luar biasa dari masyarakat.

“Saya disambut dengan tarian dan musik tradisional yang hanya menggunakan dua batang kayu sehingga menimbulkan bunyi yang merdu. Baru kali ini saya melihatnya,” ungkap Nasrul Abit.

 

 

Tanpa basa-basi, Wagub Sumbar itu duduk dilantai bergabung bersama emak-emak ikut memukul dua kayu tersebut. Dengan semangat Nasrul Abit pun mengikuti irama yang sedang mengalunkan sebuah lagu Minangkabau.

Kepada masyarakat setempat, Nasrul Abit menyampikan kedatangannya bersama rombongan di Nagari Batu Bajanjang ini, untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan ingin melihat langsung kehidupan masyarakat di sana.

 

 

 

Menurutnya, akses jalan dari Nagari Garabak Data sampai Batu Bajanjang membutuhkan waktu dua jam perjalanan.

“Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Apalagi melihat akses jalannya yang hanya bisa dilalui mobil gardang dua (4×4) itupun kita harus ekstra hati-hati. Bahkan tadi ada jembatan kayu yang sudah rapuh, terpaksa kami harus melalui sungai,” ucap Nasrul Abit.

Tentunya warga Garabak Data, setiap harinya harus melewati sungai-sungai dan jalan yang berlobang untuk menuju Kecamatan Tigo Lurah untuk membawa hasil panennya. Termasuk aktivitas anak-anak pulang pergi sekolah, seperti SMP dan SMA. Walau hanya mengandalkan sepeda motor trail.

“Dulunya Garabak Data dan Batu Bajanjang sebagai alat tranportasinya hanya menggunakan Kudo Baban (Kuda Beban) untuk membawa hasil panen padi sebagai sumber penghasilannya,” jelas Nasrul Abit.

“Saya salut dengan kondisi seperti ini masyarakat disini, tetap bahagia dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap kuat dan semangat menjalani hidup setiap harinya,” imbuhnya.

Selain untuk menjemput aspirasi, Nasrul Abit juga memberikan bantuan di Puskesmas Batu Bajanjang Kecamatan Tigo Kelurahan Kabupaten Solok berupa, Alat Pelindung Diri (APD) yaitu, 5 pasang sepatu boot, 10 buah google mask dan 20 pakaian azmat, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. (11/8).

“Saya berharap bantuan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang ada di Batu Bajanjang ini. Kepedulian ini sebagai antisipasi agar penyebaran virus corona tidak sampai di sini,” ucapnya.

Selain itu, Camat Tigo Lurah Sardimus, S.Pd merasa bersyukur dengan kehadirannya rombongan Wagub Sumbar.

“Terimakasih atas kunjungan pak Wagub dan rombongan ke Nagari kami. Nagari ini memang jauh dari kota, sehingga jarang ada bantuan yang datang kesini dan ini merupakan kebahagiaan bagi kami dapat menerima bantuan dari pemprov Sumbar,” ujar Sardimus.

Selanjutnya, Camat Sardimus juga meminta, agar pemprov Sumbar bisa membatu puskesmas Batu Bajanjang berupa alat-alat fasilitas kesehatan dan satu unit kendaraan ambulance (4×4) bisa membawa pasien dari daerah terpencil seperti Nagari Simanau, Batu Bajanjang, Rangkiang Luluih dan sekaligus meminta perbaikan akses jalan dan telekomunikasi di daerah tersebut sehingga mereka keluar dari ketertinggalan.

Tidak jauh beda Walinagari Batu Bajanjang Dahrul Asri, juga mengharapkan adanya jaringan internet dan perbaikan akses jalan ke nagari sehingga memudahkan akses masyarakat yang bertani.

“Masyarakat Batu Bajanjang mayoritas mata pencariannya di sektor pertanian. Karena akses jalan masih buruk menuju jorong-jorong sangat sulit untuk mengangkut hasil pertanian dan kebun ke luar nagari,” sebutnya.

Selain itu, Dahrul Asri meminta pemerintah untuk memberikan bantuan bibit dan cara meningkatkan hasil pertanian di daerah tersebut.

BIRO HUMAS SETDA SUMBAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *