Kisah haru petani karet di Pessel, ini keluhannya

Kabardaerah.com, Painan – Harga karet di Nagari Lagan kian terjun bebas. Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Tiap perkilogram hanya beharga sekitar Rp 4.500 – 5.000 tergantung kualitasnya.

“Hal itu diungkapkan Isap barat (45), petani karet di kawasan Rimbo bawang eks transpir ini mengatakan bahwa harga karet makin murah menjelang Pandemi Covid-19, hal tersebut telah berlangsung sejak awal April lalu, pada sebelumnya sempat tembus senilai Rp 7.500 sampai Rp 8.000 perkilogram,” Terangnya.

Kendati demikian, mengungkapkan bahwa para petani karet saat ini tengah terhimpit beban ekonomi yang kian memprihatinkan di saat Covid melanda, harga karet justru semakin terpuruk katanya.

Pengakuan yang sama diungkapkan Rusli (53), warga Nagari Lagan ini mengaku bahwa selain harga murah, saat ini hasil getah karet juga menurun drastis. Disebabkan, Pohon karet mulai masa semi sehingga penghasilan getah berkurang dan di sisi lain harga juga kian melemah.

“Tidak hanya itu, menurutnya hal ini berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya saat getah karet menyusut, harga di pasaran biasanya makin meningkat. Namun, hal tersebut justru malah sebaliknya, biasanya pada saat musim semi karet ini harganya mahal karena pasokan sedikit,” tuturnya, pada KabarDaerah.Com, Kamis (13/8).

Untuk itu, kami khususnya petani karet hanya bisa berharap terutama pada masa Pandemi Covid-19 yang melanda secepatnya berlalu. Agar, pertumbuhan Ekonomi bisa kembali seperti biasa untuk mengimbangi kebutuhan dan biaya hidup sehari-hari, tutupnya dengan penuh harap.

Reporter: Efrizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *