Di Tanah Datar, Pasien Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM,- Seorang pasien infeksi virus Corona atau Covid-19 di kota Bukitinggi dan meninggal dunia pada Jumat (14/08/2020) lalu, dimakamkan dengan normal tanpa menggunakan protokol jenazah Covid-19.

Menurut informasi, kejadian itu terjadi di Jorong Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, dan hal itu dikarenakan belum diterimanya hasil swab pasien oleh pihak keluarga, dan meyakini jika pasien meninggal tidak terinfeksi Covid-19.

Salah seorang warga yang melihat kejadian itu dari jauh, menyebutkan jika sebelum dimakamkan jenazah sempat diturunkan dari ambulance oleh pihak keluarga dan kerabat tanpa mengunakan alat pelindung diri.

“Ya, sempat dibuka juga bungkus jenazah yang katanya telah sesuai protokol pemakaman oleh pihak rumah sakit oleh pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan secara normal,” ujar Mar (36) yang mengaku warga setempat.

Disaat itu, katanya lebih dari 20 orang warga hadir dalam pemakaman jenazah pasien positif Covid-19, dan sebagian lagi berada atau jauh dari area pemakaman.

Sementara itu, Kapala Dinas Kesehatan Tanah Datar Yesrita Zedrianis saat dihubungi kabardaerah.com, Selasa (18/08/2020) membenarkan jika ia mendapat informasi adanya pasien positif Covid-19 asal Bukitinggi yang dimakamkan secara normal di Rambatan.

“Kita mendapat informasi jika alasan pihak keluarga menolak dilakukan pemakaman protokol Covid-19 dan meyakini pasien meninggal bukan terpapar virus corona, ini lantaran hasil swabnya terlambat keluar,” sebut Yesrita.

Dilain kesempatan, Kapolsek Rambatan AKP Firdaus menyebutkan jika, hal ini tidak segera disikapi akan membuat cluster baru penyebaran virus Covid-19 di Rambatan.

Namun ucapnya, ia bersama forkopimca lainnya sudah melakukan tracing kontak erat dengan pasien yang dibantu oleh tim kesehatan dan gugus tugas penanganan Covid-19 kecamatan.

“Datanya ada di gugus tugas, dan ia berharap pihak terkait dalam memberikan informasi kepada masyarakat harus jelas agar tidak terjadi hal seperti ini,” katanya.

Namun sayang, 3 hari berlalu belum juga ada data-data orang yang pernah kontak erat dengan pasien yang terpapar Covid-19 di gugus tugas, dan beda dengan awal pandemi ini terjadi.

“Jangankan yang kontak erat, perantau saja didata dan di catat di papan informasi gugus tugas. Sangat berbanding terbalik dengan penanganan kasus Covid-19 dulunya,” ucap salah seorang wartawan, Maylis. (Bdoy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *