Satgas penanganan Covid-19 kabupaten Dharmasraya melaporkan satu penambahan kasus terkonfirmasi

Dharmasraya –

Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, kembali melaporkan satu penambahan kasus konfirmasi baru Covid-19, Sabtu (19/9).

“Kasus konfirmasi baru tersebut tercatat sebagai pasien 65 atas nama Tn FH, umur 35 tahun warga Kecamatan Koto Baru dan sehari-hari bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat, dr Rahmadian.

Dengan demikian, lanjutnya, pihaknya kembali memperbaharui data kasus konfirmasi menjadi 65 dan 43 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Kemudian hingga 19 September 2020, jelasnya, jumlah pemantauan terhadap Pelaku Perjalanan mencapai sebanyak 8.403 jiwa dan yang masih dalam proses sebanyak 302 jiwa.

“Untuk kasus Suspek hingga saat ini masih berjumlah sebanyak empat kasus dan pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal sebanyak satu orang,” ungkapnya.

Sementara untuk penanganan berdasarkan riwayat kontak erat hingga saat ini tetap berjumlah sebanyak 2.302 jiwa.

Pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan diri untuk menjalankan standar protokol dalam tatanan kenormalan baru atau new normal.

“Masyarakat wajib menerapkan protokol 3M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak, sementara pihak pemerintah akan terus menjalankan upaya 3T yakni tracing, tracking dan treatment untuk menjaring individu yang terpapar virus pandemi Covid-19,” tutupnya.

Sebelumnya, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, kembali melaporkan penambahan sebanyak tiga kasus konfirmasi positif Covid-19, Rabu (16/9).

“Untuk kasus terbaru ini dua diantaranya adalah tenaga pendidik dan satu orang ibu rumah tangga yang terjaring dari uji swab massal yang diselenggarakan oleh pihak Dinas Kesehatan Dharmasraya bersama Puskesmas yang ada belum lama ini, ” kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat, dr Rahmadian. (Nd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *