Tokoh masyarakat : sosok pempimpin yang ideal itu masih tertumpang pada individu bupati petahana

Dharmasraya –

Fenomena munculnya dua orang kandidat pada Pilkada Kabupaten Dharmasraya, memancing opini seorang tokoh masyarakat yang juga dikenal sebagai pamong senior di daerah itu, serta pernah dipercaya sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Dharmasraya periode 2004-2005, Asrul Syukur.

“Selaku individu yang turut berjuang memekarkan kabupaten ini dari induknya, Kabupaten Sijunjung pada waktu itu, situasi ini tentu membanggakan sekaligus menjadi pengingat untuk berpikir jernih oleh siapapun sebelum menentukan pilihan,” kata Asrul Syukur, dalam sebuah perbincangan santai dengan wartawan melalui telepon seluler, Minggu (27/09).

Karena, lanjutnya, untuk menjadi seorang Bupati meskipun harus bersusah payah meraih dukungan masyarakat melalui pemilihan langsung, namun tidak lah sesulit ketika jabatan tersebut bisa diraih.

Sederetan regulasi, lanjutnya, kepungan kepentingan para pendukung yang menagih janji, serta kewajiban untuk tetap menjalankan roda pemerintahan yang harus mendahulukan penerapan pelayanan prima sebagai hak publik akan menjadi beban berat bagi para pemenang kontestasi lima tahunan itu.

Ketika ditanyakan tentang perkembangan pembangunan Kabupaten Dharmasraya dimasa sekarang ini, ia menilai sudah berjalan mantap dan hendaknya tetap dilanjutkan.

“Tidak bisa dipungkiri, nilai APBD murni yang dimiliki Dharmasraya tidak akan sanggup menanggung beban kebutuhan dalam memenuhi hak masyarakat akan pembangunan, sehingga praktis harus mengandalkan dana-dana lainnya dari APBN melalui pihak kementerian terkait,” ungkapnya.

Diulasnya lebih jauh, menyikapi hal itu, komposisi partai pengusul dan pendukung juga harus menjadi perhatian bagi masyarakat pemilih karena untuk melakukan pendekatan ke pemerintah pusat, tentu harus didukung dengan penyusunan program yang pas serta kekuatan politik yang kuat agar mampu menembus jantung lembaga kementerian yang menjadi sasaran program.

Apalagi, lanjutnya, sekarang ini Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, dengan kabinet yang diisi oleh kader-kader terbaik sejumlah partai besar serta manusia-manusia cerdas yang sebagian juga adalah anak-anak muda.

Ia menegaskan, poin memilih pemimpin dari kalangan anak muda yang cerdas, memiliki jaringan politik yang kuat dan diakui pada level pemerintah pusat, mengandalkan program-program pembangunan yang pro rakyat serta memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan adalah solusi terbaik dalam melanjutkan pembangunan Kabupaten Dharmasraya kedepan.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat pemilih di daerah itu, agar mempertimbangkan baik buruknya sebelum menggunakan hak suara, dengan mempelajari lebih dalam tentang kemampuan sosok yang akan dipilih serta memastikan ia mengenal baik karakter masyarakat dalam kultur tatanan sosial budaya dan kemasyarakatan di Dharmasraya.

Menurutnya, menjadi pemimpin bermodal usia muda saja tidak cukup, pintar saja juga belum cukup, berani saja juga masih jauh dari cukup, karena yang dibutuhkan Dharmasraya itu adalah pemimpin yang memiliki pengalaman mumpuni sebagai pelayan masyarakat, mampu melakukan terobosan dan percepatan pembangunan, serta memiliki gagasan bernas untuk kemajuan daerah yang dipimpinnya.

“Sejauh ini, sosok ideal calon pemimpin Dharmasraya itu masih tertumpang pada individu Bupati Petahana, Sutan Riska Tuanku Kerajaan,” tegasnya. (Nd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *