Pendidikan Islami, Merupakan Salah Satu Jawaban Terhadap Mersiapkan Generasi Masa Depan

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno beserta istri, Nevi Zuairina yang juga merupakan anggota Komisi VI DPR RI pada Sabtu (16/1) melakukan peletakan batu pertama dan menandatangani prasasti, sebagai pertanda telah diresmikannya pembangunan gedung Sekolah TK QU / SDIT Alam / Rumah Tahfizh Shirath di Jorong Sungai Janiah, Nagari Tabek Panjang Kec Baso Kab Agam.,

Peresmiannya, dihadiri oleh para niniak mamak, alim ulama dan tokoh masyarakat setempat. Sementara itu, dari unsur pemerintahan disaksikan langsung oleh Camat Baso, Surya Wendi, Walinagari Salo, Walinagari Koto Baru, serta para orang tua murid.

Gubernur Irwan Prayitno, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kepada yayasan dan masyarakat setempat yang telah mendirikan lembaga pendidikan. Karena pendidikan itu, merupakan tanggung jawab negara, gubernur, bupati, serta camat yang merupakan bagian dari unsur pemerintahan.

“Ketika masyarakat membangun pendidikan, hal itu berarti telah ikut membantu pemerintah, luar biasa. Selain berbuat untuk kebaikan, mencari amal jariah, modal untuk kita di akhirat,” urai Irwan dalam sambutannya.

Pemerintah bertanggung jawab terhadap sektor pendidikan, namun tetap diperlukan peran serta masyarakat. Karenanya, kita mempunyai rasa bangga kepada masyarakat Nagari Tabek Panjang, yang telah berbuat dan berlomba untuk kebaikan. “Fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan adalah tabungan kita untuk di akhirat, sehingga kita akan meraih kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak,” urainya memaparkan.

Lebih lanjut Gubernur Irwan menyampaikan, “apalagi sekolah yang dibangun ini merupakan lembaga pendidikan Islami, menjadikan Al-Quran sebagai prioritas dalam kehidupan. Dengan menyajikan program belajar Al-Quran, dengan secara tekhnik dan menyenangkan, tentunya akan merubah argumen masyarakat dalam belajar Al-Quran, karena menjadi lebih gampang,” lanjut gubernur ini.

Kita perlu memberikan apresiasi yang tinggi atas pendirian sekolah ini, yang berbasis pendidikan dengan menyatukan antara pendidikan umum dan pendidikan karakter berbasis hafalan Al Qur’an. Hal ini merupakan sebuah kebutuhan mendasar yang amat baik bagi perkembangan generasi muda Sumatera Barat pada masa mendatang.

Lebih lanjut dikatakan, “Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh. Hal ini memperlihatkan kepada kita, bahwa ilmu tanpa agama, ibarat hidup tanpa tujuan. Karena itulah, sekolah seperti ini merupakan jawaban terhadap persiapan generasi untuk masa mendatang,” pungkas Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *