Setelah Lembah Segar, Kini Para Petani Bawang Merah Panen di Barangin.

Tanaman bawang merah, saat ini sedang menjadi salah satu tanaman favorit dan sudah banyak ditanami oleh warga di berbagai tempat, utamanya dirintis oleh para petani di Desa Kubang Tangah, Kecamatan Lembah Segar. Karena para petani bawang merah ini, didukung penuh oleh pihak pemerintahan desa dan Pemko Sawahlunto.

Sementara itu, untuk penyuluhan dan pelatihan keterampilannya seperti pengetahuan bertani, pengelolaannya dibimbing langsung atau didampingi oleh para penyuluh pertanian maupun jajaran terkait lainnya, dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto.

Guna untuk menindak-lanjuti pengembangannya, Walikota Sawahlunto Deri Asta SH, bersama Sekdako DR dr Ambun Kadri MKM serta para OPD terkait dan Camat Barangin kembali melakukan kegiatan panen bawang merah. Kali ini, panen bawang merah dilakukan di kawasan Barangin.

Kegiatan tersebut dilakukan pada Selasa (19/1) atau tepatnya, di Dusun Tanjuang Medan, Desa Kolok Mudiak, Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto.Panen bawang merah pada lahan 1.000 M2 ini, merupakan lahan yang dikelola oleh kelompok Tani Jaya Makmur dengan anggota kelompok, 17 orang dengan bibit awalnya 60 kg. Dan disaat panen sekarang, sudah dapat menghasilkan 800 kg atau setiap anggota kelompok, mendapat bagian 60 kg perorang dari hasil total panen saat ini.

Para petani, di Desa Kolok Mudiak Kec Barangin ini mencoba bangkit melalui tanaman muda, yang diperkirakan akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Seperti yang dilakukan saat ini, dengan modal kelompok Rp 12 juta, saat panen sekarang menghasilkan nilai uang pada kisaran Rp 16 juta, yang artinya sangat menjanjikan untuk ke depannya.

Walikota Sawahlunto Deri Asta SH menyatakan, pemko akan tetap membantu melalui dinas terkait, Dalam arti, misalnya membantu masyarakat dalam mendapatkan bibit serta pupuk agar para petani bawang merah dapat terus meningkatkan hasil panennya, yang muaranya tentu para petani akan mendapatkan hasil secara maksimal,” pungkas Deri Asta mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *