Menakar Kinerja Humas, Pemko Sawahlunto

Sawahlunto-Pada hakekatnya, lembaga hubungan masyarakat pada suatu badan atau instansi pemerintah merupakan sebagai corong atau jembatan untuk menyampaikan berbagai hal yang menyangkut pemerintahan atau lembaga yang diembannya.

Dalam melakukan kegiatannya, lazim dan biasanya pihak humas akan menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dan kalangan, termasuk media pers  sebagai bentuk dari hubungan kerja serta dalam bentuk hubungan kemitraan.

Karena media akan menyalurkan berbagai bentuk kegiatan pemerintahan ke dalam suatu pemberitaan. Sehingga warga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas  berbagai informasi tentang jalannya roda pemerintahan.

Namun kalau melihat fakta yang terjadi di lapangan, apakah sudah sesuai dan sejalan dengan apa yang dimaksud dengan kemitraan ataupun humas sebagai corong informasi dari suatu lembaga pemerintahan.


“Kalau melihat fungsi dan peran humas di Pemko Sawahlunto, kita melihatnya sangat jauh dari kata maksimal bahkan cendrung tidak terjalinnya keharmonisan dengan mitranya, yang notabene para awak media atau insan pers Sawahlunto,” ungkap salah seorang wartawan yang tak ingin disebutkan namanya namun sudah cukup lama berkiprah di dunia Pers Kota Sawahlunto, Sumbar.

Untuk itu, dibutuhkan kesadaran kita semua untuk memahami fungsi dan peran tugas dari humas itu sendiri. “Salah satunya peran humas adalah membina hubungan baik dengan pihak lain, termasuk dengan mitra kerja (wartawan).  Dalam arti, harus terjadi sinkronisasi dan sinergitas hubungan kerja dengan semua pihak termasuk dengan para pewarta,” ungkap An Mukhtar, seorang Jurnalis yang juga sebagai Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Sawahlunto dengan sedikit geram.

Pemko Sawahlunto, melalui Walikota Deri Asta dan pihak terkait sudah bekerja keras  dan sudah selayaknya jajaran di bawahnya, utamanya humas pemko lebih giat dan gesit lagi dalam mendukung program pemko Sawahlunto sesuai dengan tupoksinya melalui sinergi dengan pihak terkait.

Pada hal, berbagai hal dapat dilakukan dengan memamfaatkan momen yang ada. Seperti momentum kedatangan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (22/4), sungguh sangat disia-siakan oleh pihak humas pemko  karena kesempatan tersebut tak digunakan secara maksimal. Padahal, pimpinan kota sudah bersusah payah dan kita ketahui, tak mudah untuk bisa mendatangkan seorang menteri ke kota kecil seperti Sawahlunto. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *