Lisda Hendrajoni Geram Dengan Sikap Tim Penguji Dalam Mempertanyakan Soal Hijab

JAKARTA, KABARDAERAH,- Lagi-lagi institusi KPK menjadi sorotan publik pasca beredarnya pengakuan salah seorang pegawai KPK dalam tes alih menjadi aparatur sipil negara (ASN). Dalam pengakuannya, pegawai wanita tersebut sempat ditanya perihal jilbab, dan jika enggan melepas jilbab dianggap lebih mementingkan diri sendiri.

Mendapatkan informasi tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni mengaku geram dengan sikap tim penguji yang melemparkan pertanyaan tersebut. Lisda menegaskan perihal hijab adalah mutlak identitas bagi perempuan muslim dan tidak ada nilai tawar.

“Ini kan aneh. Pertanyaan yang tidak penting seharusnya, ditanyakan kepada perempuan muslim. Jilbab itu identitas perempuan muslim. Agama Islam mengatur bagaimana seorang wanita menutup auratnya. Meskipun dalam bekerja sekalipun, terutama diluar rumah,” ungkap Lisda geram.

“Kan KPK itu kan ASN sama dengan pegawai negeri yang lain, iya kenapa harus ngurusin yang kaya begitu-begitu. Kalau masalah jilbab itu kan kembali ke diri masing-masing antara dia dan suaminya. Bagaimana pemahaman dia tentang agama, kewajiban soal seorang muslimah harus memakai jilbab, enggak ada urusan dengan itu,” kata Lisda kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Kapoksi Nasdem Komisi VIIi tersebut juga mengatakan bahwa pertanyaan tersebut terkesan dibuat-buat, sementara masih banyak persoalan tentang pemberantasan korupsi yanh seharusnya patut dipertanyakan.

“Menurut saya terlalu dibikin-bikin, terlalu diada-adakan ya, banyak masalah lainlah negara ini jangan ngurusin yang kaya gitu, ngurusin istri kedua lah segala macam,” imbuhnya.

Terkait penggunaan jilbab Lisda menambahkan seharusnya bagi perempuan mendapatkan dukungan bahkan perlindungan dari negara. Bahkan ia menilai saat ini perusahaan swasta di Indonesia sudah tidak lagi mempersoalkan masalah hijab.

“Untuk agama Islam, tentu dia punya hak yang harus didukung oleh negara untuk memakai jilbab, jadi jangan dipaksakan, kita harus harus maju ke depan gitu loh. Jangan yang sudah pakai jilbab disuruh lepas, dia ngerti agama enggak. Bahkan ada maskapai penerbangan di Indonesia saat ini yang sudah mengizinkan pramugarinya menggunakan hijab. Jadi ini (KPK) kok malah mundur lagi,” Jelasnya.

Terakhir Lisda berharap, kepada seluruh pihak agar jangan lagi ada intimidasi ataupun perbuatan yang bertolak belakang dengan emansipasi wanita. Lisda menjelaskan bahwasanya peran perempuan dalam juga sangat berpengaruh dalam pembangunan dan negara, sejak dahulu bahkan sekarang makin terasa.

“Dari zaman dulu juga perempuan berkiprah dalam pembangunan, baik agama mau pun negara, jadi zaman sekarang ini jangan urusan itu dipermasalahkan, (tapi) bagaimana kompetensi dari seorang perempuan ini juga bisa berkibar, punya kesempatan yang sama oleh negara ya kan, jadi jangan kita mundur gitu loh. Jangan soal pakaian sedikit dipermasalahkan. Apalagi ini untuk kebaikan perempuan juga,” pungkas Lisda yang merupakan Anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I tersebut.

(Efrizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *