BI Perwakilan Sumbar, Lakukan Peningkatan Kompetensi Pengrajin Tenun Minang di Sawahlunto.

Sawahlunto-Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat pada Selasa hingga Kamis (8-10/6) menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Pengrajin Tenun Minang, di Hotel Paray, Kota Sawahlunto.

Untuk kegiatan ini, BI mendatangkan Wignyo Rahadi sebagai pemateri yang diketahui, Wignyo Rahadi kita kenal sebagai desainer fashion yang sudah lama berkecimpung di bidang tenun lokal dan sekaligus sebagai Founder dan CEO Tenun Gaya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Wahyu Purnama menyebutkan bahwa, dengan kegiatan seperti ini output (hasil akhir)nya diharapkan dapat menjadi strategi guna untuk meningkatkan nilai ekonomis tenun Minang.

Unruk itu, Bank Indonesia hadir guna mewujudkannya dengan melakukan berbagai evaluasi terhadap produk tenun Minang selama ini. Sehingga berbagai kelemahan yang ada, dapat dikoreksi atau diperbaiki agar sesuai dengan minat dan permintaan pasar.

“Kita ingin agar jangkauan pasar dari tenun Minang ini dapat lebih luas lagi. Masyarakat umum, termasuk kaum millenial kita harapkan dapat menyukai dan menggunakan produk tenun Minang. Karenanya, harus kita lakukan evaluasi dan strategi yang masuk dalam pembahasan guna peningkatan kompetensi,” urai Wahyu Purnama memaparkan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 16 orang pengrajin tenun Minang dengan rinciannya terdiri dari 5 kabupaten atau kota di Sumbar dan kelimanya diketahui merupakan daerah penghasil tenun Songket, termasuk Songket Silungkang di Kota Sawahlunto.

Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH yang menghadiri langsung pembukaan kegiatan ini, menyampaikan bahwa evaluasi memang mutlak diperlukan guna dalam rangka peningkatan mutu dari tenun Minang, termasuk songket Silungkang dari Kota Sawahlunto, agar lebih menarik minat pasar.

“Songet Silungkang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb) nasional. Kemudian juga sudah terdaftar ke dalam sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kemenkum-HAM RI. Hal ini artinya sudah dapat dijadikan modal besar dan kuat bagi songket Silungkang. Namun untuk menjangkau pasar lebih banyak dan lebih luas lagi, tentu diperlukan sisi desain, kwalitas benang dan berbagai hal yang bersifat teknis guna peningkatan mutu dan inovasi. Hal inilah yang dibahas dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi ini,” urai Walikota Sawahlunto Deri Asta.

Sementara itu, Wako Deri Asta atas nama Pemko Sawahlunto juga menyampaikan terimakasihnya kepada BI Sumbar atas kontribusinya dalam membina pengrajin tenun Minang, termasuk pengrajin Songket Silungkang. Dan bagi Kota Sawahlunto, hal ini tentunya sangat berimbas pada perannya dalam meningkatkan perkembangan Songket Silungkang, Kota Sawahlunto Sumbar ke depannya. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *