Pemko Sawahlunto Luncurkan PERDANA dan SIPOLAN Untuk Mengakomodir Segi Pelayanan.

Sawahlunto-Upaya tersebut guna untuk peningkatan pencegahan dan penanganan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sawahlunto meluncurkan sistem Panggilan Darurat Bencana (PERDANA) serta aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Bencana (SIPOLAN) ke dalam bentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (F – PRB).

PERDANA dan SIPOLAN serta F – PRB tersebut secara resmi dikukuhkan dan diluncurkan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta SH pada Rabu (29/9) bertempat di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto bersama dengan jajaran Forkopimda lainnya.

Forkopimda yang terlihat hadir antara lain, Kapolres Sawahlunto, AKBP. Ricardo Condrat Yusuf, Dandim 0310 Sawahlunto Sijunjung, Letkol. Inf. Endik Hendra Sandi, dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sawahlunto, Dede Mauladi.

PERDANA dan SIPOLAN serta F – PRB merupakan sebuah sistem yang bermanfaat dalam mengatasi kendala keterbatasan data/informasi guna untuk pencegahan dan penanganan bencana. Diperlukan tingkat kecepatan, ketepatan pelaporan serta data bencana secara lengkap dan akurat.

Data/informasi yang lengkap ini sangat berguna dalam menunjang kinerja di lapangan. Selama ini, kita masih kekurangan pada persoalan data makanya sekarang ini melalui F – PRB, PERDANA dan SIPOLAN ini, warga bisa mendatanya untuk saling dapat saling melengkapi.

Kita ketahui, kasus kejadian yang pernah ada beberapa waktu lalu, berupa bencana pohon tumbang menutupi jalan. Karena informasi yang sampai ke pihak BPBD tidak lengkap, sehingga personel dan peralatan yang dikirim pun tidak mencukupi atau seimbang dengan kejadian yang akan ditangani.

Jika sedari awal datanya bisa lengkap maka tentu kita bisa bekerja lebih cepat, langsung turun dengan kekuatan sesuai kejadian dan tidak perlu menunggu dipanggil atau menunggu tambahan personel dan alat misalnya.

Sementara itu, Wako Deri Asta mengatakan bahwa, “keberadaan PERDANA serta SIPOLAN dan F – PRB ini untuk meningkatkan supply data dan pemetaan kerawanan bencana. Bahkan F – PRB diharapkan untuk dapat mendampingi masyarakat dalam melakukan pencegahan potensi kerawanan bencana,” ungkap Wako Deri Asta.

Lebih lanjut Deri Asta menambahkan, “bencana paling rawan di Sawahlunto adalah tanah longsor. Karenanya, kepada F – PRB diharapkan nantinya untuk turun dan mendampingi warga masyarakat yang rumahnya rawan terkena longsor. Edukasi masyarakat tersebut agar mereka mau melakukan berbagai langkah pencegahan. Hal ini sangat bermanfaat dalam meminimalisir dampak atau resiko kerugian dari bencana,” ujar Wako Deri Asta.

Sekarang sudah ada sistem, aplikasi dan petugasnya, tentunya yang diperlukan adalah kinerja dalam pencegahan dan penanganan bencana yang terus ditingkatkan.

“Berbagai langkah dalam melindungi masyarakat dari resiko bencana tentu harus selalu diupayakan. Tetapi yang namanya bencana, tentu tidak semuanya bisa dicegah. Utamanya, tanggulangi secara maksimal dengan memfaatkan sistem dan adanya F – PRB ini,” ujar Wako Deri Asta menambahkan.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu SE yang turut hadir dalam kegiatan ini mengharapkan agar keberadaan PERDANA, SIPOLAN dan F – PRB pada pelaksanaannya diperlukan monitoring dan evaluasi kinerja yang berkelanjutan.

“Hal ini sangat bermanfaat tidak hanya sekarang namun untuk jangka waktu ke depannya, agar secara terus menerus meningkatkan atau mengoptimalkan kinerjanya, melalui pengawadan dan evaluasi yang terus menerus. Jika terjadi kendala, segera carikan dan lakukan solusinya agar tidak menganggu/mengurangi kinerja yang lainnya,” ujar Eka Wahyu berharap. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *