Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Sebagai salah satu songket tertua di pulau Sumatra bahkan di nusantara ini, Songket Silungkang tak terbantahkan. Sejak dahulu kala, songket ini cukup dominan dalam berbagai event kegiatan bahkan jauh sebelum zaman kemerdekaan.
Sebelum kemerdekaan RI, terbukti Songket Silungkang sudah melalang buana ke berbagai pelosok di belahan dunia. Bahkan Ratu Belgia pada thn 1910 memberikan suatu penghargaan khusus kepada Songket Silungkang, berupa medali. Sehingga dengan adanya penghargaan semacam ini, dapat dijadikan sebagai bukti sejarah, utamanya kepada generasi muda.
Disamping itu, tentunya secara ekonomi terbukti Songket Silungkang telah mampu menarik gairah dan simpati masyarakat untuk terus melestarikannya hingga saat ini.
Apa lagi, sebagai pengrajin dengan usaha tenun songket seperti saat sekarang, dari sisi ekonomi diharapkan dapat membantu usaha ekonomi keluarga. Utamanya, menambah usaha ekonomi keluarga melalui produk tenun Songket Silungkang.
Berbagai kegiatan dan cara telah dilakukan oleh pihak pemko Sawahlunto dari waktu ke waktu. Tujuannya, semata untuk dapat secara terus menerus mendorong, keberlangsungan Songket Silungkang.
Namun saat ini kita ketahui bersama, pandemi telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian.
“Saat ini kami terkendala dengan pemasaran. Apa lagi sejak pandemi Covid, bertambah sulit untuk pemasarannya. Sementara kebutuhan pokok, tak dapat dihindarkan. Terkadang kami terpaksa menjual murah di bawah harga pasar, agar cepat laku,” ungkap seorang warga Silungkang Tigo yang enggan disebutkan namanya.
Untuk itu, perlu pemikiran kita dengan duduk secara bersama, untuk mencarikan solusi atau jalan agar keberlangsungan Songket Silungkang dapat terus bertahan. Karena Songket Silungkang yang punya sejarah panjang, tentunya tanggung jawab kita bersama pula untuk melestarikannya. (Fdm)
