Wisata Bukittinggi Mulai Dipadati Pengunjung

Bukittinggi, kabardaerah – Bukittinggi kembali dipadati pengunjung. Kondisi itu mulai terlihat jelang pergantian tahun 2021 lalu atau selama libur Natal 2021 dan awal Tahun Baru 2022 (Nataru).

 

Dapat dipastikan, pengunjung yang datang ke Bukittinggi, umumnya adalah Wisatawan Nusantara, atau orang rantau yang rindu menikmati suasana pulang kampung setelah gagal semasa liburan Idul Fitri dan Idul Adha tahun 2021 lalu, karena adanya kebijakan PPKM ketika itu.

 

Kondisi ini, semakin mengokohkan dan menguatkan magnitudo Bukittinggi, sebagai salahsatu destinasi wisata utama dan populer di wilayah Sumatera Barat bagian Utara.

 

Kota Wisata Wisata Bukittinggi, masih tetap menarik untuk dikunjungi para Wisatawan, meskipun Bukittinggi masih belum memiliki destinasi wisata baru yang ikonik dan bisa diandalkan, baik wisata alam maupun wisata buatan.

 

Dari kondisi tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menilai,

sudah sepantasnya kita bersyukur, karena dengan semakin banyaknya frekuensi kunjungan wisatawan ke Bukittinggi, akan semakin memberikan dampak dan pengaruh signifikan pada beragam sektor.

 

Diantaranya, terhadap bergerak dan berputarnya roda perekonomian warga Kota yang umumnya bekerja di sektor jasa dan perdagangan.

 

Artinya, kondisi kepariwisataan yang sudah mulai membaik ini, akan menjadi pembuka jalan bagi bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), baik dari sumber retribusi maupun Pajak Daerah.

 

Bahkan sebelumnya, menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bukittinggi, Supadria, total penerimaan retribusi daerah dari objek wisata berbayar selama tahun 2021 lalu senilai Rp16,7 miliar. Hal ini setara dengan 120 persen dari target semula sebesar Rp14 miliar.

 

“Di sisi lain, tentunya kita dan semua pihak juga mesti berkontribusi dan berperan aktif untuk mengeliminasi atau meminimalisir kemungkinan adanya dampak negatif yang akan ditimbulkan sebagai akibat dari tingginya mobilitas orang dan barang terkait denyut kepariwisataan. Paling tidak, sejak penghujung tahun lalu hingga awal pekan ketiga tahun baru ini,” kata Ibnu Asis.(Rul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *