Objek wisata ngalau agam tabik (Jorong Koto Tuo,Negeri Simarasok,Kecamatan Baso,Kabulaten Agam)

Oleh Sri Handayani
Mahasiswa universitas Andalas
Jurusan Sastra Daerah Minangkabau
Objek Wisata Ngalau Agam Tabik (Jorong Koto Tuo, Negeri Simarasok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam)

Objek/ daya tarik wisata yang menonjol/ berpotensial di daerah saya yaitu objek wisata ngalau agam tabik. Menurut saya pengelolaan ini sangat berpotensi karena memiliki keindahan serta keunikan tersendiri didalamnya. Kabupaten Agam mempunyai banyak sekali potensi wisata yang belum dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Salah satu diantara objek wisata ini adalah Ngalau Agam Tabik. Objek wisata ini merupakan gua alam yang terdapat di Jorong Koto Tuo, Nagari Simarasok, kecamatan Baso kabupaten Agam. Letaknya cukup terpencil, sekitar 1 kilometer dari pemukiman penduduk terdekat. Gua yang memiliki panjang 3,5 km ini mempunyai aliran sungai bawah tanah yang menjadi hulu dari Batang Agam. Untuk menyusuri keindahan gua hingga jauh ke dalam, satu-satunya cara hanya dengan menggunakan sampan. Didalam gua ini terdapat batu-batu stalagmit yang indah, yang semakin kedalam maka semakin indah. Jika ingin masuk ke dalam gua air tidak dalam keadaan pasang,karena masuk ke dalam gua ini pintunya sangat rendah. Maka dari itu jika ingin masuk gua ini juga diperhatikan cuaca.

Beberapa tahun yang lalu para penduduk setempat mengambil sarang walet dalam gua ini. Sarang walet yang harganya mahal, karena mengambil sarang walet ini memanjat maka juga banyak korban jiwa yang terjadi. Sekarang sudah tidak boleh lagi dan mulai dijaga dengan ketat,setiap malam diadakan ronda (rundo).

Objek wisata ini sudah mulai dikenal nasioanal hingga stasiun televisi seperti tvone sudah mulai mengunjungi ngalau agam tabik ini. Bukan hanya itu para turis juga pernah mengunjungi gua yang indah ini. Maka dari itu remaja hingga pemuda di daerah ini mulai tumbuh rasa semangat membangun menjadikan objek wisata ini lebih maju. Dengan adanya objek wisata ini juga memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan remaja hingga pemuda di sekitaran ngalau agam tabik ini. Sebagai generasi muda kita harus menjaga dan melestarikan kekayaan wisata supaya tidak terbengkalai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *