Akui Tidak Mempunyai Anggaran, Pemkab Tanah Datar Batalkan Jadi Tuan Rumah PORPROV XVI

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM – Secara tiba-tiba, pemerintahan daerah Kabupaten Tanah Datar membatalkan menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Provinsi Sumatera Barat (PORPROV) ke XVI yang akan digelar pada tahun 2023 mendatang.

Diketahui, Tanah Datar akan menjadi tuan rumah bersama Kota Padang Panjang dalam helat olahraga Provinsi ini yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Padahal kesiapan Tanah Datar, untuk menjadi tuan rumah bersama sudah disetujui pada saat Rakor Kepala Daerah se Sumbar pada tanggal 12 Maret 2022 lalu di Mentawai.

Pernyataan mengejutkan ini, dituangkan dalam surat Bupati Tanah Datar Eka Putra Nomor 426/292/Parpora-TD/2022 yang ditujukan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Barat tertanggal 28 April 2022.

Dalam surat yang tersebut, Eka Putra menyebutkan tiga alasan pemkab Tanah Datar membatalkan menjadi tuan rumah PORPROV XVI bersama Kota Padang Panjang, antara lain karena kondisi anggaran pemkab tidak memungkinkan sebagai tuan rumah PORPROV XVI tahun 2023 mendatang.

“Pemkab Tanah Datar tidak mempunyai anggaran untuk pembangunan dan perbaikan, renovasi vanue penyelengaraan PORPROV XVI dan sedang fokus melaksanakan progul yang telah direncanakan,” tulis Eka Putra.

Dikonfirmasi, mengenai pembatalan pemkab menjadi tuan rumah bersama Kota Padang Panjang, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Hendri Agung Indrianto kepada media ini, Sabtu (14/05/22) membenarkan pembatalan tersebut.

“Semua sudah berdasarkan penilaian, kajian, pertimbangan yang matang oleh pimpinan daerah, setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, diputuskan seperti itu, sesuai dengan surat tersebut,” ungkap Agung.

Dan jikapun dipaksakan, katanya akan beresiko kepada daerah yang saat ini sedang mengalami krisis keuangan. “Saya rasa daerah lain juga pasti merasakan hal yang sama,” sebutnya.

“Memang ini sebuah keputusan yang pahit yang harus diucapkan oleh pak Bupati, namun semua ini demi daerah. Toh, bisa saja dipaksakan pelaksanaannya, namum setelah itu bisa kita bayangkan, masyarakat pasti akan merasakan dampaknya, karena tuan rumah itu sangat besar membutuhkan biaya,” tutur Hendri Agung.

Pada intinya, ucap mantan Kabid Pemasaran Pariwista Dinas Pariwisata Prov Sumbar itu, semua keputusan adalah yang terbaik, semua pihak sudah mengkaji positif dan negatifnya. “Kita doakan semoga keputusan ini bisa membawa hikmah bagi masyafakat Tanah Datar,” pungkasnya.

Dengan keputusan mundurnya Tanah Datar menjadi salah satu tuan rumah PORPROV XVI disikapi berbagai komentar di grub daerah, pro dan kontra terlihat dari komentar anggota grub. Dan salah satunya, terkait masalah ini, disikapi oleh sejumlah tokoh Tanah Datar sebagai sebuah kekeliruan besar.

Seperti yang diungkapkan oleh Dedi Irawan, tokoh masyarakat yang juga anggota legislatif daerah setempat, yang menilai dengan mundurnya Tanah Datar menjadi tuan rumah PORPROV ini menyiratkan sebuah tanya yang tidak terjawab.

“Karena saya ingat betul, bagaimana almarhum Irdinansyah Tarmizi ngotot membawa PORPROV ini ke Tanah Datar, tidak gampang meyakinkan pihak Provinsi baik KONI ataupun Pemprov di tengah berkompetisi memperebutkan itu dengan Kabupaten Solsel maupun Pasaman yang juga sangat berminat menjadi tuan rumah, dan akhirnya Alhamdulillah Tanah Datar dipercaya bersama Kota Padang Panjang,” ungkap Dedi Irawan.

Katanya, dengan adanya event PORPROV ini otomatis menimbulkan Impact Multifier Effect Economi yang pasti bergerak tumbuh, rumah masyarakat disewa oleh atlit atau pengunjung, UMKM dan tentunya sarana prasarana olah raga akan terbangun dengan ada nya event ini.

“Semoga pembatalan ini tidak meratap arwah beliau (Irdinansyah Tarmizi), kalau alasannya tidak ada uang mungkin sebuah alasan yang harus dipertimbangkan lagi,” pungkas politikus muda ini.

Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Ketua KONI Kota Padang Panjang Primer, kepada media ini mengungkapkan, dengan mundurnya Tanah Datar menjadi tuan rumah sedikitnya membuat Padang Panjang cukup kecewa.

Alasannya kata Primer, konsep tuan rumah bersama ini sudah dicanangkan saat bupati sebelumnya Almarhum Irdinansyah Tarmizi, dengan susah payah meyakinkan kesiapan dua daerah ini, yang pada saat itu kondisi keuangan daerah juga sedang defisit. Namun semangat itu terjawab dengan disetujui Tanah Datar dan Kota Padang Panjang menjadi tuan rumah, namun harus mentah di periode kepemimpinan Bupati Eka Putra.

“Memang pada prinsipnya ini adalah kebijakan daerah, namun sebagai seorang olahragawan bahkan pimpinan salah satu cabor, beliau juga harus paham bagaimana kondisi atlet daerah saat ini yang berjuang tanpa pembinaan,” pungkas Primer.

Dan untuk Padang Panjang sampai saat ini, tambah Primer, Walikota Fadly Amran jauh hari sudah mendukung, bahkan pembangunan Sport Center dan Sport Village yang menjadi tempat olahraga terpadu akan segera rampung. (Bdoy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *