Jurnalis Peduli Lingkungan Datangi DLH Pasbar Terkait Pemangkasan Dahan Pohon Pelindung yang Lapuk

Pasbar, KabarDaerah.com Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, sejumlah Jurnalis Peduli Lingkungan Kabupaten Pasaman Barat mendatangi Dinas Lingkungan Hidup setempat, Selasa (10/05/22).

Kedatangan dari para Jurnalis tersebut mendesak Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat untuk segera melakukan pemangkasan pohon pelindung yang berada disepanjang jalan lintas Kabupaten Pasaman Barat, karena sudah membahayakan bagi para pengguna jalan yang melintas, bahkan sudah menimbulkan korban jiwa.

Salah seorang wartawan televisi negeri., Andika Adi Saputra mengatakan, kedatangan rekan-rekan Jurnalis sebagai bentuk rasa kemanusiaan. Dalam hal ini, kita ingin melihat langkah cepat tanggap Dinas Lingkungan Hidup terkait pemeliharaan dan pemangkasan dahan pohon pelindung yang berada di pinggiran jalan lintas, saat ini kondisi pohon tersebut telah lapuk.

“Pemangkasan dahan pohon pelindung yang ada, perlu segera dilakukan, karena akan mengancam keselamatan para pengendara yang melintas. Apalagi saat kondisi alam seperti angin badai disertai hujan,” ujarnya kepada awak media di Simpang Empat, Rabu (11/05/22).

Andika menambahkan, terdapat sejumlah pohon pelindung mahoni yang berada di pinggir jalan lintas Jambak-Simpang Empat Manggopoh dan juga sepanjang jalan pertanian Padang Tujuh.

Pemeliharaan pohon pelindung tersebut harus dilakukan, jangan ada alasan tidak ada anggaran sehingga pemeliharaan pohon pelindung tidak dilakukan.

“Inisiatif Dinas Lingkungan Hidup sangat diperlukan. Jika memang pohon yang ada di jalan utama milik Pemerintah Provinsi Sumbar, namun yang akan menanggung akibatnya adalah warga Pasaman Barat. Pemeliharaan harus dilakukan karena menyangkut keselamatan orang banyak,” tegasnya.

Salah satu wartawan media online Ahmad Romi juga mengatakan, sangat merasa miris melihat kinerja Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat.

Pihak dinas mengatakan pohon pelindung yang ada di jalan utama merupakan pohon milik provinsi dan untuk pemangkasan harus menunggu izin dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Padahal, beberapa tahun yang lalu pernah dilakukan pemeliharaan atau pemangkasan pohon pelindung sepanjang jalan lintas Batang Toman dengan cukup izin dari Bupati setempat.

“Jangan selalu beralasan bukan kewenangan dan tidak anggaran. Kenapa sebelumnya bisa dilakukan. Hal ini menyangkut keselamatan orang banyak,” ungkapnya.

Kita meminta kepada Dinas terkait untuk segera memangkas dahan pohon yang telah lapuk. Jika tidak ada anggaran maka Jurnalis Pasaman Barat Peduli Lingkungan siap untuk menyumbangkan untuk biaya pemangkasan pohon tersebut.

“Jangan sampai ada jatuh korban lagi, cukup satu nyawa yang melayang akibat tertimpa pohon saat melintas di jalan simpang empat batang toman beberapa waktu yang lalu,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat Afkar didampingi salah seorang Kepala Seksi (Kasi) Ahmad Abdi saat menyambut Jurnalis Peduli Lingkungan, membenarkan anggaran untuk pemeliharaan pohon pelindung tidak ada.

“Selama dua tahun ini memang anggaran untuk pemeliharaan pohon atau pemangkasan pohon pelindung yang berada di pinggir jalan lintas utama memang tidak ada, untuk kedepannya akan kita anggarkan,” sebutnya.

Ahmad Abdi mengakui beberapa tahun lalu memang pernah dilakukan pemangkasan pohon pelindung dengan cukup dengan izin dari Bupati setempat.

“Waktu itu saya yang membuat surat ke stafnya Bupati dan disetujui. Makanya kami lakukan pemangkasan atau pemeliharaan,” tuturnya.

Dijelaskannya, memang untuk saat ini, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup ke Pemprov Sumbar terkait pohon pelindung itu.

“Untuk pemeliharaan mungkin cukup dengan izin bupati. Kami akan masih menunggu hasil koordinasi kepala dinas dengan pihak Pemprov Sumbar,” jelasnya.

Saat itu Jurnalis Peduli Lingkungan menyerahkan donasi yang terkumpul untuk membantu biaya pemeliharaan, namun pihak Dinas tidak diterima.

“Kami tidak berani menerima, alangkah baiknya langsung ke kepala dinas. Yang jelas terima kasih atas masukannya dan kami segera melakukan pemangkasan,” katanya.

Saat dihubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat, Arminingdel mengatakan, dirinya pergi ke Padang untuk berkoordinasi terkait persoalan pohon pelindung yang ada.

Seperti diketahui pada Jumat pagi (06/05/22) satu mobil bus Isuzu Nomor Polisi BA 7054 SU tertimpa pohon mahoni di jalan lintas batang toman, Nagari Lingkung Aua, Kecamatan Pasaman, yang mengakibatkan satu orang penumpang meninggal dunia.

Selain itu, juga mengakibatkan satu orang penumpang dan sopir mengalami luka cukup serius. (Wisnu Utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *