Sawahlunto Gelar Sarasehan 3th OCMHS  Bersama Komunitas Terkait Se-Sumatera Barat

Sawahlunto-KABARDAERAH.COM.Memperingati tiga (3) tahun peringatan OCMHS (Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto) atau WBTBOS (Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto),  ditandai dengan sarasehan yang dibuka  langsung oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Sawahlunto, Dr dr Ambun Kadri MKM pada Rabu siang (6/7) di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) Kota Sawahlunto.

Dalam sarasehan ini sebagai narasumber adalah Luhut Budianda, SY Kadis Pariwisata Sumbar, Ir. Yulnofrins Napilus (Founder Masyarakat Peduli Kereta Api Sumbar) dan Hilmed sebagai Kadis Kebudayaan Kota Sawahlunto. Sementara p<span;>enanggap adalah Syaifullah, SPd MM dari Dinas Kebudayaan Prov. sumbar.

Peserta berasal dari Komunitas Kereta Api, Komunitas Heritage, Komunitas Budaya Sawahlunto, Komunitas Kota Tua Sawahlunto, Asosiasi Homestay, Millenial Cinta Budaya, Komunitas Anak Nagari, Komunitas Padang Heritage, Komunitas Sumtrain, Komunitas Railfans, DPMPTSPTKK Sawahlunto, Dinas LH, Dinas Litbang dan Dinas Pariwisata Kota Sawahlunto.

Dalam sarasehan ini, juga  dihadiri oleh Kepala OPD Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Se-Sumatera Barat, Komunitas Kereta Api, Komunitas Heritage , Komunitas Budaya, segenap Dinas terkait di Pemerintahan Kota Sawahlunto dan Ahli Mesin Industri Albert Gieseler (Jerman).

Dalam refleksi dari tiga (3) tahun lalu, Sumatera Barat mencatat sebuah sejarah penting dalam upaya pelestarian peninggalan bersejarah di dunia Internasional. Karena pada tanggal 6 Juli 2019 lalu, telah ditetapkannya Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) sebagai salah satu warisan dunia melalui sidang komite warisan dunia United Nations Educational Scientific And Cultuural Organization (UNESCO) ke-43 di Baku, Azerbaijan .

Momentum tiga (3) tahun yang lalu  tersebut dijadikan sebagai sosialisasi dan dengar pendapat bersama dengan segenap stake holder terkait. Melalui Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman (Disbud PBP) Kota Sawahlunto diselenggarakan kegiatan sarasehan bertajuk, Tiga Tahun Pasca Ditetapkannya OCMHS Sebagai Warisan Budaya Dunia.

Pemko Sawahlunto selalu berperan serta aktif dalam memantau dan memastikan kondisi Asset cagar budaya khususnya yang berada di Area A (Kawasan / Kota Tambang Sawahlunto).

“Saat ini Kami tengah mengambil langkah tertentu dalam rangka memastikan keterawatan Area A yaitu kawasan tambang dan pusat perkotaan di kawasan yang  terdapat berbagai bangunan cagar budaya serta museum yang telah terdaftar sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS),” ungkap Sekdako Sawahlunto Dr dr Ambun Kadri MKM.

Perhatian khusus juga ditujukan kepada area B dan C yang meliputi 6 (enam) Kota/Kabupaten yang terkait di Sumatera Barat, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.

“Saling bahu membahu bekerjasama dalan mencari jalan maupun solusi agar Warisan Dunia ini berdampak positif dan dapat mendongkrak perekonomian di tujuh (7) Kab/Kota yang masuk WTBOS,” tutur Ambun Kadri berujar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah Dan Permuseuman (Disbud PBP) Kota Sawahlunto, Hilmed pada sarasehan ini  memaparkan perjalanan panjangnya memperjuangkan Warisan Tambang Ombilin hingga akhirnya terdaftar dan ditetapkan sebagai warisan dunia Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto From UNESCO.

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi Dan Industri Pariwisata Sumatera Barat, Doni Hendra sebagai nara sumber dalam paparannya menuturkan bahwa, untuk pengembangan OCMHS ini dapat berjalan dan sesuai dengan apa yang diharapkan, dibutuhkan dukungan dan kerjasama penuh dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat hingga tujuh kota/kabupaten yang dilalui serta stakeholder terkait. Seperti PTBA, PTKAI dan  yang terkait langsung lainnya dengan keberadaan WTBOS.

Dalam sarasehan ini, mengemuka berbagai usulan maupun saran agar segera merealisasikan pembentukan badan pengelola. Karena akan  berperan penting dalam mengakomodir serta memfasilitasi kepentingan 7(tujuh) kota/kabupaten yang terkait dengan OCMHS atau WTBOS agar Warisan Dunia ini dapat berdampak secara maksimal terhadap masyarakat,  khususnya di daerah yang terkait dengan WTBOS atau sebutan OCMHS. (Fdm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *