Rektor se Yogyakarta Tauladan Rektor Lain untuk Perbaikan Bangsa

Ditulis Oleh  :  Labai Korok

 

Beberapa Minggu yang lalu, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) dan puluhan rektor dan pimpinan perguruan tinggi di Yogyakarta menyatakan sikap dalam menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sikap para Rektor se Yogyakarta ini menjadi cerminan bagi Rektor-Rektor yang ada di Nusantara ini. Cerminan bahwa ada sosok kumpulan Rektor, masih memiliki nilai-nilai kebaikan, integritas dan taat pada nilai keilmuan untuk perbaikan republik ini.

Jangan seperti oknum Rektor Universitas Negeri Lampung yang diduga melakukan korupsi milyaran disaat mahasiswa baru masuk. Sekarang oknum Rektor tersebut sudah ditahan KPK, ini cermin Rektor yang minciderai nilai tridharma perguruan tinggi.

Para Rektor se Yogyakarta itu menyatakan sikap dan menyampaikan pesan-pesan seriusnan dalam menghadapi pemilihan umum tahun 2024. Isi seruannya adalah mengajak semua komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai media pendidikan politik, pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai kejujuran, keteladanan serta menghindari persaingan politik kotor demi kekuasaan.

Selanjutnya para petinggi kampus mengajak komponen bangsa untuk menjamin Pemilu berjalan partisipatif bagi seluruh bangsa Indonesia dan tidak dimonopoli segelintir elit kelompok oligarki yang mengabaikan kepentingan publik.

Sikap tegas dalam seruan itu diantara seluruh komponen bangsa untuk mencegah politik biaya tinggi, politik uang, serta menolak nepotisme yang kian mendangkalkan makna pemilu.

Mendesak para elit politik penguasa ekonomi, partai politik dan penyelenggara pemilu untuk memberikan keteladanan berintegritas, serta martabat dalam berdemokrasi sesuai konstitusi negara.

Para Rektor se Yogyakarta menuntut partai politik menjamin akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan fungsi ditengah masyarakat. Politisi harus bersih dari korupsi dan perbuatan tercela.

Poin diatas merupakan nilai-nilai yang harus dikeluarkan oleh Rektor seluruh Nusantara jika negara ini bisa selamat dan NKRI tetap kokoh. Sudah rahasia umum bahwa negara sudah dirusah melalui transaksi politik, prakmatisme merusak demokrasi.

Menurut Penulis sudah saatnya para intelektual, akademisi meluruskan perilaku-prilaku anak bangsa yang keluar dari etika moral ketimuran yang sudah berabad-abad dipakai, tegakan kebenaran.

Peringatan bersama, andaikan orang bermoral seperti akademis sudah ikut-ikutan merusak, terlibat seperti Rektor Universitas Negeri Lampung maka yakin lah NKRI ini akan cepat hancurnya.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *