Gaji Insinyur Indonesia Perlu Naik, Rapimnas PII Hari Ini Puncaknya

Ditulis Oleh  :  IrYohanes Wempi (Pengurus PII Pusat dan PII Kota Padang)

 

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Hotel Novotel, Kota Balikpapan, Jum’at (20/01/23) dibuka oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)., Ir Suharso Monoarfa.

Dalam pembukaan Rapimnas PII ini mengungkapkan isu tentang desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi contoh dalam penataan sejumlah Kota di Indonesia. Dimana 40 Kota akan sebagai Kota berkelanjutan di Indonesia nantinya.

Pengembangan Kota tersebut akan dilakukan dengan mengoptimalkan sistem tata ruang perkotaan nasional, mengembangkan rencana infrastruktur serta mempersiapkan proyek pembangunan yang sistematis dalam menciptakan Kota yang berciri khas, layak huni, hijau dan cerdas.

“Kita bisa mulai dengan cara IKN Nusantara memulai membagi berapa persen dengan green area, landmark pasti hijau dengan menyesuaikan vegetasi yang ada disana,” kata Mentri/Kepala Bapenas tersebut.

Disamping itu menurutnya, dengan ide IKN Nusantara yang dikembangkan saat ini dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kota-kota tersebut dalam hal pelaksanaan tata wilayah.

Untuk itu, sang Menteri yang lulusan insinyur ini mengajak organisasi dan para insinyur Indonesia yang hadir dalam kegiatan Rapimnas PII untuk bisa ambil bagian dan terlibat dengan menyusun konsep perkotaan yang berkelanjutan tersebut

Menurut Penulis itu salah satu uraian yang menari disampaikan oleh Menteri/Kepala Bapenas saat kata sambutan. Disamping itu yang juga sangat menarik adalah paparan dari Ketua Umum Pll, Danis Hidayat Sumadilaga menyinggung masalah saleri atau gaji para Insinyur Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lain didunia.

Ungkapan saleri atau gaji pekerja Insinyur Indonesia perlu ditingkatkan ini, beberapa kali diutarakan oleh Ketum PII yang dalam pembukaan didampingi juga oleh Wakil Ketua Umum, Ilham Habibie.

Dalam pemikiran Penulis bahwa Insinyur Indonesia punya aturan UMR (Upah Minimal Regional) khusus. Terpisah dari aturan penetapan UMR yang ada selama ini, baik keputusan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Pemikirannya perlu ada standar saleri atau gaji para Insinyur Indonesia ini, menurut Penulis perlu diseriuskan dibahas dalam rapat-rapat di Rapimnas hari Sabtu ini. Isu saleri juga sebagai instrumen memacu warga negara Indonesia mau menjadi Insinyur atau mau berporpfesi didunia keinsinyuran baik dibidang hayati maupun non hayati.

Menurut pemikiran Penulis jika pertemuan Rapimnas PII hari ini bisa memutuskan atau menyepakati isu saleri atau gaji para Insinyur Indonesia ditingkatkan maka jumlah rasio Insinyur dengan jumlah penduduk Indonesia akan ideal. Dimana warga negara Indonesia akan berbondong-bondong mengambil pekerjaan didunia keinsinyuran.

Penulis mengucapkan selamat mengadakan Rapimnas PII di Kota Balikpapan ini, harapan rapat siang nanti menghasilkan ide cerdas, bernas. Salah satunya seperti ide Ketua Umum, Danis Hidayat Sumadilaga disaat pembukaan, bahwa saleri Insinyur Indonesia perlu dinaikan.

 

Editor  :  Robbie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *