Nagari Punggasan Menuju Kemerdekaan Ekonomi: Pendataan Profil Jadi Langkah Awal

 

Pesisir Selatan, Kabardaerah– Nagari Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, bersiap menapaki babak baru sebagai *Nagari Mandiri* setelah bertahun-tahun berstatus “Nagari Berkembang”. Upaya percepatan ini dimulai dengan kegiatan pendataan profil nagari secara menyeluruh, mencakup jumlah penduduk, lapangan pekerjaan, kondisi kesehatan, hingga aspek geografis.

“Data yang valid adalah fondasi untuk membangun kemandirian. Tanpa itu, program pembangunan hanya seperti *membangun rumah di atas pasir*,” tegas Walinagari Punggasan, H. Khairunnas, M.S.Pd.I., M.Pd, dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya, pendataan yang digelar sepanjang 2024 ini bukan sekadar penghitungan administratif, melainkan *peta jalan* untuk mengidentifikasi potensi lokal, ketimpangan, dan kebutuhan mendesak. Misalnya, dengan mengetahui sebaran pekerjaan warga, pemerintah nagari bisa merancang pelatihan keterampilan atau mendorong koperasi berbasis komoditas unggulan.

“*Dulu kita hanya tahu ada warga yang bekerja sebagai petani atau nelayan. Kini, kita bisa mengukur berapa hektar lahan produktif, jenis ikan tangkapan, atau bahkan peluang wisata bahari yang belum tergarap*,” ujar Khairunnas, yang juga dikenal sebagai akademisi.

Pendataan geografis menjadi sorotan khusus. Nagari Punggasan yang terletak di pesisir barat Sumatera Barat memiliki topografi beragam, mulai dari garis pantai hingga perbukitan. Pemetaan detail diharapkan meminimalkan risiko bencana dan mengoptimalkan tata ruang.

“*Contoh sederhana: jika kita tahu daerah mana yang rawan longsor, kita bisa menanam pohon pelindung atau membangun infrastruktur penguat. Ini langkah preventif, bukan reaktif*,” tambahnya.

Di sektor kesehatan, pendataan stunting, akses air bersih, dan penyakit dominan akan menjadi dasar intervensi tepat sasaran. Khairunnas menyebut, kolaborasi dengan puskesmas dan relawan nagari sudah dilakukan untuk menjangkau rumah-rumah terpencil.

Pemerintah Nagari Punggasan optimistis, dengan data yang akurat, anggaran 2024 bisa dialokasikan untuk program *berdampak langsung*, seperti:
Penguatan UMKM berbasis kelautan dan pertanian.
Pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi (jalan usaha tani, pasar nagari).
Peningkatan kapasitas SDM melalui sekolah lapang dan digitalisasi.

“*Kemandirian bukan sekadar jargon. Ini tentang bagaimana warga bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa bergantung pada bantuan sesaat*,” pungkas Khairunnas.

Masyarakat Nagari Punggasan pun menyambut positif langkah ini. “Kami siap mendukung. Jika data kami tercatat dengan benar, bantuan seperti pupuk atau alat tangkap pasti lebih tepat waktu,” kata Jasman (42), salah seorang nelayan.

Kini, semua mata tertuju pada hasil pendataan yang dijadwalkan rampung akhir 2024. Jika berjalan lancar, Nagari Punggasan bukan hanya akan mencatat nama sebagai *Nagari Mandiri*, tetapi juga menjadi contoh transformasi berbasis data di tingkat lokal. (EF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *