Pesisir Selatan Usul Jadi Pilot Project “Sekolah Rakyat” Nasional, Bupati Hendrajoni Temui Mensos

 

Jakarta,  Kabardaerah– Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengajukan diri sebagai salah satu daerah percontohan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis berasrama. Bupati Hendrajoni secara khusus menemui Menteri Sosial untuk mempresentasikan kesiapan daerahnya dalam mewujudkan proyek strategis ini.

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Meliputi jenjang SD, SMP, hingga SMA, program ini akan mencakup pembangunan infrastruktur, penyediaan tenaga pengajar, kurikulum khusus, serta fasilitas penunjang—semua didanai oleh pemerintah pusat melalui Kemensos.

“Ini bukan sekadar sekolah biasa, tapi sebuah .transformasi sosial. Kami ingin memastikan anak-anak Pesisir Selatan yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa mengenyam pendidikan berkualitas tanpa terbebani biaya,” tegas Hendrajoni usai pertemuan dengan Mensos di Jakarta.

Pemkab Pesisir Selatan telah menyiapkan dua opsi lokasi dengan kriteria  lahan clear and clean  serta memenuhi seluruh persyaratan administratif:
Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang  Luas 10 hektare, berada di kawasan strategis dengan akses transportasi memadai.
Nagari Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti Luas 6 hektare, dekat dengan pusat aktivitas masyarakat pesisir.

“Kami siap memberikan dukungan penuh, mulai dari perizinan, koordinasi lintas sektor, hingga pengawasan pelaksanaan. Yang penting, program ini bisa segera terealisasi,” ujar Hendrajoni.

Bupati dua periode ini menegaskan bahwa Pesisir Selatan serius menjadikan pendidikan sebagai  investasi jangka panjang  pembangunan SDM. Data terakhir menunjukkan, sekitar  15% anak usia sekolah di daerahnya masih terancam putus sekolah  akibat faktor ekonomi.

“Jika kita berhasil dengan Sekolah Rakyat, ini akan menjadi  game changer . Anak-anak yang hari ini terbelenggu kemiskinan, besok bisa menjadi generasi yang mengubah nasib keluarga dan daerahnya,” paparnya.

Hendrajoni berharap Kemensos menetapkan Pesisir Selatan sebagai salah satu dari  200 lokasi pertama program ini. Ia yakin daerahnya memiliki kapasitas untuk menjadi  model sukses  yang bisa direplikasi di wilayah lain.

“Kami tidak hanya menawarkan lahan, tapi juga  komitmen politik dan kesiapan ekosistem pendukung. Pesisir Selatan ingin dikenal bukan hanya karena pantainya yang indah, tapi juga karena keberhasilannya menciptakan generasi unggul,” tandasnya.

Jika disetujui, Sekolah Rakyat di Pesisir Selatan diproyeksikan mulai beroperasi pada .2026, dengan kapasitas awal menampung  minimal 500 siswa. Program ini diharapkan menjadi solusi struktural dalam mengurangi kesenjangan pendidikan sekaligus mengakselerasi penurunan angka kemiskinan di daerah tersebut. (EF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *