Pesisir Selatan, Kabardaerah.Com – Seorang pria tak dikenal ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sela-sela batu pengaman abrasi (grib) bibir pantai di Kampung Pasar Gompong, Pasir Putih, Nagari Kambang Barat, Kecamatan Lengayang, Kamis (3/7/2025) sore. Mayat tersebut pertama kali dilihat oleh warga yang mencium bau tidak sedap sebelum akhirnya melapor ke pihak berwajib.
Menurut laporan Polsek Lengayang, Muhammad Fauzi (nama lengkap tidak disebutkan), seorang warga setempat, awalnya hendak duduk di atas batu grib penahan abrasi sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, ia mencium bau menyengat yang diduga berasal dari bangkai. Setelah mencari sumber bau, Fauzi menemukan sesosok mayat pria dalam keadaan tertelungkup dengan kondisi mengenaskan.
“Korban hanya mengenakan baju sobek tanpa celana, dan sebagian kulitnya sudah terkelupas, diduga karena terpapar air laut dan cuaca,” jelas Kapolsek Lengayang, AKP Faisal Safutra, S.H., M.H., dalam keterangan resminya.
Setelah mendapat laporan, personel Polsek Lengayang yang dipimpin Wakil Kepala Polsek (Waka Polsek), Ipda Ifriadi Harman, S.H., M.H., segera menuju lokasi kejadian. Mereka berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) setempat untuk proses evakuasi.
Tim Basarnas tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB dan berhasil mengangkat mayat dari sela-sela batu. Jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Kambang untuk dilakukan pemeriksaan visum gantu guna menentukan penyebab kematian.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban masih belum diketahui. Polisi hanya menyebutkan bahwa korban adalah seorang laki-laki dewasa dengan ciri-ciri mengenakan baju robek dan tidak memakai celana.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban dan kemungkinan penyebab kematian. Apakah ini kasus kecelakaan, pembunuhan, atau lainnya,” tambah AKP Faisal.
Penemuan mayat ini membuat warga setempat gempar. Beberapa spekulasi muncul, mulai dari korban tenggelam hingga korban kejahatan yang dibuang di pantai. Polisi telah meminta masyarakat yang memiliki informasi terkait korban untuk segera melapor.
“Kami berharap ada keluarga atau kerabat yang mengenali ciri-ciri korban agar proses identifikasi bisa lebih cepat,” ujar Ipda Ifriadi.
Sementara itu, pihak Basarnas dan kepolisian masih menelusuri kemungkinan adanya kapal atau aktivitas lain di sekitar pantai yang bisa menjadi petunjuk. Pantai di Kecamatan Lengayang termasuk wilayah yang rawan abrasi dan sering dijadikan tempat transit nelayan.
Penyidik dari Polsek Lengayang telah memulai penyelidikan dengan memeriksa lokasi kejadian dan mencari bukti pendukung. Tim forensik juga akan memeriksa lebih lanjut untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kekerasan sebelum kematian.
“Kami akan mengembangkan penyelidikan berdasarkan hasil visum dan laporan saksi,” tegas Kapolsek.
Pihak berwajib meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya agar tidak menimbulkan keresahan”, tuturnya. (EF)