Solok, kabardaerah.com – Langkahnya gontai tapi tegap. Menandakan ia adalah seorang pekerja keras, tidak kenal lelah dan tangguh. Sosok tua itu dikenal dengan nama Amin Rangkayo Sati warga Paningahan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok.
Dengan percaya dir, pria berusia delapan puluh tahun itu dengan semangat kemerdekaan, Amin Rangkayo Sati berjalan gontai menuju lapangan Gando Paninggahan Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok untuk mengikuti upacara 17 Agustus 2018, Jumat (17/08/18).
Bercerita tentang pengalaman hidupnya, beliau adalah mantan pejuang atau veteran yang masih hidup hingga kini di kanagarian Paningahan.
“Dulu ambo intel, tukang mato mato Balando di Gawan Daerah VI Suku (dulu saya seorang intel yang memata matai Belanda di Gawan VI Suku,” ujar Amin Rangkayo Sato bercerita tentang perjuangannya dalam membela kemerdekaan.
Dengan mengandalkan postur tubuh yang kecil, ia mengenang saat memata matai Belanda dengan menggunakan daun nyiur kelapa dan berpura pura menghalau burung (manggaro burung-red) .
“Dengan caro seperti itu, ambo dapek informasi rencana Balando (Dari cara itu saya mendapatkan informasi pergerakan pasukan Belanda,”katanya.
Dia berpesan melalui kabarderah.com, kepada generasi muda saat ini agar mengisi kemerdekaan dengan kemajuan bangsa.
“Begitu sulik kami meraih kemerdekaan, anak mudo kini harus pandai maharagoi itu (kami bersusah payah dahulunya meraih kemerdekaan, anak muda sekarang harus bisa menghargai itu),” pungkasnya. (jon indra)
Editor : Aldoris