Sumbar.Kabardaerah.com— Pariaman, Kegiatan ini merupakan agenda rutin Dharma Wanita Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, namun tidak hanya sekedar pertemuan melainkan bisa mengambil manfaat dari pertemuan yang dilakukan sekali dalam sebulan ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Dharma Wanita (DW) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, Ny.Nazifah Helmi, Kamis (15/3) ketika memberikan sambutan pada pertemuan bulanan DW Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman di Aula FKUB Kabupaten Padang Pariaman, Kiambang, Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11Enam Lingkung.
Pada pertemuan Kamis minggu kedua bulan Maret ini, lanjutnya DW Kankemenag Padang Pariaman melakukan facial wajah dan akupuntur dengan narasumber Ny.Lisa Almanar serta membentuk arisan agar anggota bersemangat untuk hadir.
“Akupuntur adalah sebuah pengobatan tradisional yang berasal dari Cina, dengan cara menusukkan jarum steril ke titik-titik tertentu di bawah kulit. Jarum yang telah ditusukkan dialiri listrik, sehingga syaraf-syaraf di dalam tubuh dapat bekerja secara optimal,” papar mantan Kabag Organisasi Setdako Pariaman itu.
Pada kesempatan tersebut Ny.Nazifah Helmi mengharapkan, agar kehadiran anggota DW Kankemenag Padang Pariaman setiap kali pertemuan selalu mengalami peningkatan.
“Kita tidak ingin setiap kali pertemuan porsentase kehadiran anggota menurun, yang kita inginkan selalu adanya peningkatan,” tegas Kepala Diskominfo Kota Pariaman tersebut.
Ia juga menekankan, agar setiap anggota selalu mematuhi anggaran dasar DW dan aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama, seperti memakai pakaian Dharma Wanita yang memiliki logo di dada sebelah kiri setiap pertemuan.
“Untuk pertemuan bulan depan, kita akan membahas seputar masalah Narkoba dan LGBT,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Plh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang Pariaman, H.Syafrizal, S.Ag dalam sambutanya mengatakan, sebagai istri ASN, anggota DW didorong untuk mengaktualisasikan diri medukung program pemerintah, sebagai organisasi masyarakat perempuan yang besar di Indonesia sudah seharusnya DW mengambil peran strategis, yang berperan aktif dalam pembangunan.
“Perempuan bisa mengatualisasikan dirinya dalam banyak hal baik itu pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Sebagai istri ASN tidak ada pilihan lain karena harus mempu mengembangkan potensi diri. DW merupakan organisasi keanggotaannya yang cukup banyak dan kuat, karena mempunyai jejaring yang mengacu pada kedinasan,” terangnya.
Mantan Kasi Penmad Kankemenag Padang Pariaman tersebut juga mengatakan, bahwa peran serta anggota DW sebagai istri ASN sangatlah penting, terutama dalam membantu pelaksanaan program-program pemerintah dilapangan,” tutupnya mengakhiri. (KD Afridon)